Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Penetapan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jaya akan ditentukan melalui Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) pada Sabtu, 28 Maret, di aula GOR Pulogadung, Jakarta Timur.
Tiga hari menuju Musorprovlub, baru H.Raja Sapta Ervian yang menjadi satu-satunya kandidat ketua umum KONI DKI Jaya 2015-2017.
Eyi, sapaan akrab H.Raja Sapta Ervian, tampaknya tidak akan terhadang untuk 'mengendalikan' organisasi dari otoritas olahraga di ibu kota Indonesia ini.
Eyi, putra ketiga dari pengusaha yang juga Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, didukung oleh mayoritas anggota KONI DKI Jaya. Jumlah voters atau pemilik suara untuk Musorprovlub nanti adalah 58.
"Pak Eyi mendapat dukungan lebih dari 20 suara, seperti yang disyaratkan untuk menjadi calon ketua umum," kata Rambat Muchtar, sekum Pengprov PBSI DKI Jaya kepengurusan Icuk Sugiarto.
Persyaratan harus memperoleh dukungan minimal 20 suara itu, tampaknya sulit didapat oleh Jamhuron P.Wibowo, ketua pengprov ski air DKI Jaya yang disebut-sebut siap menjadi seteru Eyi di Musorprovlub.
Pendaftaran calon-calon ketum KONI DKI Jaya 2015-2017 itu sendiri resmi ditutup Rabu (25/3) pukul 15.00 WIB.
Hingga Rabu siang, baru pencalonan Eyi yang memenuhi persyaratan.
"Jika pak Eyi menjadi calon tunggal, otomatis Musorprovlub hanya tinggal ketok palu, mengesahkan," jelas Rambat.
Eyi sendiri bukan orang baru di lingkungan olahraga KONI DKI Jaya. Ia adalah ketua umum Pengprov FORKI DKI Jaya. Di organisasi KONI DKI Jaya sendiri, Eyi menjadi Ketua Dewan Pembina.
Mungkin karena itu Eyi banyak memperoleh dukungan untuk memimpin organisasi KONI DKI Jaya ini dalam dua tahun kedepan, meneruskan masa kepengurusan Winny Erwindia, yang ditahan karena kasus korupsi. Icuk Sugiarto, salah satu pengurus teras KONI DKI Jaya, termasuk penyokong Eyi.
"Eyi sangat memahami permasalahan olahraga di Jakarta. Dia bahkan lebih pintar dari saya," kata Icuk.
Menurut Icuk, adalah hak prerogatif Eyi sebagai ketua umum baru jika nantinya melakukan reshufle kepengurusan. Kendati demikian, mengingat tugas berat yang sudah menghadang di depan, yakni PON XIX-2016, Jabar, Eyi tampaknya tidak akan banyak melakukan perombakan.
"Melakukan perombakan terlalu riskan. Terpenting bagaimana pak Eyi memantapkan kepengurusan. Target kita adalah menjadi juara umum di PON itu, karena itu kepengurusan harus kompak, solid. Percuma DKI Jaya didukung oleh banyak atlet yang baik, kalau kepengurusan KONI-nya kurang kompak," tegas Icuk. tb