TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Taekwond asal Indonesia yang dikirim oleh Universal Taekwondo Indonesia (UTI) terdiri dari 16 atlet dan 8 ofisial di tolak keikutsertaannya oleh panitia Kejuaraan Federasi Taekwondo Asia.
Kejuaraannya sendiri berlangsung dari 23-26 Maret ini.
Alasannya, tim tersebut tidak direkomendasi oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Sedangkan rombongan yang dikirimkan PBTI yang berjumlah tujuh pemain sebelumnya sudah mengumpulkan empat medali, dua perak dan dua perunggu.
Menurut pihak panitia, berdasarkan ketentuan WTF dan ATF, tim nasional yang diakui dan dapat turun bertanding di kejuaraan resmi ATF dan WTF hanyalah tim yang direkomendasi secara resmi oleh organisasi induk olahraga nasional, dalam hal ini PBTI.
Menajer tim taekwondo Indonesia Zulkifli Tanjung, membenaran kejadian tersebut.
"Mudah-mudahan ini jadi pelajaran buat mereka," ujar manajer pelatnas sekaligus head of tim yang didukung oleh Bank BRI in
Sementara, pelatih tim nasional Rahmi kurnia menyatakan keikutsertaan para taekwondoin yunior nasional juga merupakan proses regenerasi yang menjadi fokus perhatian PBTI.
“Melalui pelatnas jangka panjang dan tampil pada ajang kejuaraan internasional secara simultan, kami berharap proses regenarasi atlet dapat berlangsung mulus dan menghasilkan output prestasi yang maksimal. Sehingga tidak terjadi kekosongan prestasi. Kami banyak belajar dari kegagalan taekwondo Indonesia meraih emas di SEA Games 2013,” paparnya.