Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta yang baru terpilih, H. Raja Sapta Ervian, SH, M.Hum, menginginkan jajaran kepengurusannya nanti tidak ada yang rangkap jabatan untuk menghindari konflik kepentingan dan juga bisa fokus menjalan tugas.
Untuk itu dia meminta agar mereka yang masih menjabat pengurus KONI dan Pengurus Provinsi Induk Organisasi Cabang Olahraga DKI Jakarta menentukan pilihan. Menjadi pengurus KONI atau Pengprov cabang olahrag
Ervian yang akrab dipanggil Eyi sendiri sudah memberi contoh dengan langsung mundur dari jabatannya sebagai Ketua Pengprov Forki Jakarta begitu terpilih sebagai Ketua Umum KONI DKI masa bakti 2015 – 2017.
Dia pun meminta jajarannya yang masih memiliki jabatan rangkap untuk mengikuti jejaknya mundur agar dapat lebih fokus dan menghindari tumpang tindih kepentingan.
"Setelah terpilih jadi Ketua Umum KONI Jaya, secara otomatis saya pun harus mundur dari jabatan Ketua Pengprov Forki DKI. Ini agar menghindari conflict of interest (konflik kepetingan-red), dan lebih utama untuk dapat fokus menjalankan kepemimpinan di KONI Jaya," ucap Ervian kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.
Eyi telah menjabat Ketua Pengprov Forki DKI untuk periode keduanya.Dengan berat hati ia harus melepas kepemimpinan di Pengprov Forki DKI karena agar dapat fokus dalam menjalankan jabatan lebih besar dan lebih luas sebagai Ketua KONI Jaya.
Dia mengharapkan jajaran kepengurusannya fokus. Yang merangkap harus mundur. Ini karena tantangan dan tanggung jawab di KONI Jaya lebih besar, utamanya menghadapi PON Jawa Barat 2016 dimana DKI Jaya harus dapat mempertahankan gelar juara umum.
Eyi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI DKI Jaya, periode 2015-2017 dalam Musyawarah Provinsi Luarbiasa (Musprovlub) KONI DKI Jaya.
Putra keempat dari lima bersaudara pengusaha yang juga Wakil Ketua Umum MPR RI Oesman Sapta Odang itu, akan memimpin KONI DKI Jakarta hingga dua tahun kedepan, melanjutkan kepemimpinan ketua umum sebelumnya , Winny Erwindia Hassan yang mengundurkan diri.
Pria kelahiran 5 Februari 1982 itu, sudah lama berkecimpung sebagai atlet. Dia menjadi kareteka andalan DKI Jaya pada usia belasan tahun. Bahkan dia telah meraih empat medali emas dari kejuaraan karate se-Jakarta.
Eyi mengatakan segera menyusun kepengurusan bersama formatur.
“Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan bentuk dan umumkan kepengurusan. Jangan khawatir, tim formatur yang saya pilih punya kapabilitas dan integritas,” ucap Eyi. tb