TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Dalam kunjungannya ke pelatda cabang anggar dan selam, Ketua Umum KONI DKI Jaya H.Raja Sapta Ervian M.Hum meminta para atletnya tak hanya sekadar lolos dari babak prakualifikasi PON XIX.
Akan tetapi juga, mampu menempati posisi yang membanggakan.
"Harus bisa lolos sebagai peringkat pertama, ngapain juga kalau sekadar lolos, misalnya di peringkat 16," Ketua Umum KONI DKI Jaya dengan sapaan Eyi itu mencontohkan, saat berbicara dihadapan atlet pelatda anggar di Pintu I ring-road Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Pra-PON untuk cabor anggar kemungkinan besar digelar Agustus 2015. Dari 12 medali anggar di PON XVIII-2011, Riau, atlet DKI hanya berhasil merebut satu medali emas. Saat ini ada 12 atlet di pelatda anggar.
TARGETNYA OPTIMAL
Dihadapan atlet pelatda anggar, Eyi menekankan filisofi bahwa para atlet mestinya harus selalu menganggap fase pelatihannya seperti pertandingan yang sesungguhnya. Intinya, berlatihlah seperti tengah bertanding.
"Itu yang nantinya membuat kita bisa bersikap lebih optimis. Kalau di PON Riau dapat satu emas maka di PON Jabar bisa saja dapat 12 emas. Kita harus yakin," tegas Eyi.
"Ini tidak main-main. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk pelatda," Eyi menekankan.
Berkaca pada pencapaian di PON Riau, anggar harus lebih banyak diperbaiki, Karena PON masih satu tahun lagi. Dari maka atlet harus berlatih lebih keras, untuk menunjang peningkatan 1000 persen.
Ketika disinggung mengenai tertundanya rencana program uji coba dan pemusatan latihan di Korea Selatan, bulan lalu, karena belum turunnya bantuan dana dari APBD, Eyi menyebut, pihaknya akan mengecek berapa jumlah dana yang tersisa.
"Saya lihat dulu hasil laporan keuangan akhir minggu ini. Kalau memang mencukupi, kita akan berikan dana yang dibutuhkan untuk uji coba dan pemusatan latihan di Korsel," tegasnya.
SELAM
Dari cabang anggar, Eyi melanjutkan kunjungannya ke pelatda cabang selam di kolam renang Senayan.
Di sini, Eyi berinteraksi lebih lama. Ia menyimak dengan seksama penjelasan dari Ali Mochtar Ngabalin, Ketua Umum Pengprov POSSI DKI Jaya, termasuk masalah transparansi keuangan.
Eyi memuji langkah pengurus POSSI Jaya yang senantiasa memberlakukan audit keuangan.
"Dana atau anggaran yang dipakai untuk pelatda ini memang harus dipertanggung-jawabkan, karena itu penggunanaanya juga harus benar," jelas Eyi.
Ia cukup bangga dengan pencapaian atlet Pengprov POSSI Jaya di PON 2011, merebut 6 dari 22 medali yang diperebutkan. Karena ketatnya persaingan, dengan akumulasi enam emas saja atlet seAlasan Eyi menuntut prestasi lebih DKI Jaya sudah menjadi 'juara umum' di cabang selam.
"Saya yakin di PON 2016 pencapaiannya akan lebih baik lagi," tegas Eyi.
Apalagi, terkait dengan persiapan menghadapi PON 2016 itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan fasilitas dan anggaran lebih besar dari daerah lain.
"Tak ada alasan kita untuk tidak bisa meraih prestasi lebih baik. Anggaran yang disediakan jauh lebih besar dari daerah lain. Begitu juga peralatan yang lebih modern," jelasnya.
"Saya lihat dulu hasil laporan keuangan akhir minggu ini. Kalau memang mencukupi, kita akan berikan dana yang dibutuhkan untuk uji coba dan pemusatan latihan di Korsel," pungkasnya. tb