TRIBUNNEWS.COM, Shanghai - Impian ganda campuran Indonesia Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja meraih gelar juara China Masters kandas setelah pada final kalah dari ganda campuran unggulan tuan rumah, Minggu.
"Sejak game pertama hingga akhir pertandingan, perolehan poin mereka terus ketat dengan tipe permainan sama-sama menyerang," kata pelatih tim ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Enroe Suryanto dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Kesempatan Edi/Gloria untuk merebut gelar dalam turnamen tingkat grand prix gold itu dipupus pasangan Liu Cheng/Bao Yixin dengan skor 21-18, 15-21, dan 24-26 dalam pertandingan selama 81 menit.
"Pada game ketiga, Edi/Gloria sempat memimpin 19-16 dan skor kemudian 20-20. Saya melihat faktor keberuntungan saja belum memihak pada atlet kami," kata pelatih yang akrab disapa Koh Enroe itu.
Namun, Enroe puas dengan penampilan atletnya yang telah maju ke final turnamen berhadiah total 250 ribu dolar AS itu karena mampu menjaga penampilan serta tempo permainan yang konsisten hingga final.
Partai final turnamen tingkat Grand Prix Gold itu seakan menjadi pertandingan lokal setelah seluruh pemain yang masuk babak ini adalah para pebulutangkis Tiongkok.
Pada tunggal putri, HE Bing Jiao menang dari Hui Xirui dalam pertandingan selama 29 menit dengan skor 21-13 dan 21-9.
Wang Zhengming menaklukkan Huang Yuxiang dengan skor 22-20 dan 21-19 selama 47 menit pertandingan dalam tunggal putra.
Ganda putri juga mempertemukan para pemain Tiongkok yang dimenangkan Tang Jinhua/Zhong Qianxing setelah mengalahkan Bao Yixin/Tang Yuanting dalam 68 menit dengan skor 21-14, 11-21, dan 21-17.
Terakhir pada partai ganda putra, Wang Yilv/Zhang Wen masih bertanding sampai berita ini disiarkan, melawan rekan senegaranya Li Junhui/Liu Yuchen.