TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Hari terakhir APM Charity Show, Minggu (26/4) ini di APM Equestrian Center jalan raya Arya Wangsakara, desa Tapos, Tigaraksa, Tangerang, mementaskan serangkaian persaingan diantara rider rider tangguh yang pastinya sangat mendebarkan dan memacu adrenalin penonton.
Puncak persaingan akan terjadi di kelas bergengsi 140 cm yang dilombakan mulai pukul 16.00 WIB, sekaligus menjadi gong penutup dari APM Charity Show, kompetisi unik bertema 'Horse Heal People' atau kuda membantu manusia.
Masih berkaitan dengan tema itu menarik untuk ditunggu apakah Grace 292 akan tampil tanpa cela untuk bahu membahu bersama penunggangnya, Brayen Brata Coolen, menjadi yang terbaik di 140 cm. Grace 292 sebelumnya sudah menolong Brayen menguasai kelas 130 cm.
Gelaran show jumping di hari terakhir persaingan APM Charity Show 2015 ini diawali tontonan menarik di kelas 80 cm-yunior dengan juri Nico Pelealu.
Kelas ini dipentaskan mulai pukul 08.00 WIB.
Setelah itu, kelas 80 cm terbuka (open) dengan banyak rider papan atas berpartisipasi, diantaranya Dadang Suryatna, Raymen Kaunang dan Agung Riyanto, si pembuat kejutan di kelas 110 cm, Sabtu sore.
Setelah diistirahatkan sejenak, fokus perhatian diarahkan ke 120 cm terbuka. Agung Riyanto kembali mencoba peruntungannya, tetap dengan Zentola. Peserta lainnya adalah Alla Radinal/Denver, Jendry Palandeng/APM Joyce,
Nuriman/JN Amazing Grace, Putri Hamidjojo/Elite, Raymen Kaunang/Maestro Blanco, Nadia Marciano/APM Serafina, dan Brayen Brata Coolen/Aragon's Bo.
Brayen Brata Coolen di 130 cm yang digelar Sabtu sore tampil memukau untuk mengungguli tiga rider pelatnas SEA Games XXVIII sekaligus. Yakni, Putri Hamidjojo dan kakak-beradik Andry Sutoyo-Ferry Sutoyo.
Adi Katompo, yang merebut posisi kedua, juga rider langganan pelatnas meski kali ini tak ditampilkan di SEA Games Singapura. Namun, Brayen memilih untuk tidak turun di kelas 130 open ini.
Dia agaknya ingin lebih konsentrasi di nomor puncak, 140 cm, yang dikompetisikan kemudian.
Meski minus Brayen persaingan di 130 open tetap seru karena menghadirkan ini kombinasi tangguh seperti Adi Katompo/APM Curd, Dadang Suryatna/Labelle 140, Amber Gouswaard/APM Cossimo, Denies Christian Sanjaya/Greta, Nadia Marciano/APM Serafina, Putri Hamidjojo/Fabiene, Jendry Palandeng/APM Wadecky, Marco Wowiling/I'm Special, Reshwara Radinal/Equador Four Season, dan Adi Katompo/APM Nastello.
Terakhir, ya, jangan luput untuk menyaksikan persaingan seru, menarik dan pastinya menegangkan di nomor puncak event ini, yakni 140 cm terbuka.
Mulai dipentaskan pukul 16.00 WIB, kelas 140 cm akan kembali mempertemukan Brayen Brata Coolen dengan Adi Katompo. Brayen dengan Grace 292, yang membawanya merebut gelar di 130 cm. Adi Katompo tetap dengan APM Nastello.
Adi bahkan akan turun dengan dua kuda, yakni APM Nastello dan APM Levisto Big Boy. Penampil lainnya di kelas 140 cm ini adalah duet Jendry Palandeng/APM Wadecky, serta tiga kombinasi dari timnas equestrian Indonesia yang menjadi andalan di SEA Games Singapura.
Yakni, Putri Hamidjojo/General, Andry Sutoyo/3K Cassone, dan Ferry Sutoyo/Equinara Bodius. Jika ada yang patut disayangkan dari 'peperangan' di 140 cm ini adalah absennya salah satu penguasa dan kandidat raja baru di kelas ini, Raymen Kaunang. tb