Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Satu lagi ajang bergengsi berkuda ketangkasan segera digelar.
Indonesian Jumping Grand Prix and Skill & Elegance Dressage Cup 2015, menjadi hajat penting bagi para rider dari seluruh klub equestrian di tanah air.
Event ini akan dilangsungkan 8-10 Mei dan 16-17 Mei di Arthayasa Stable, desa Limo, Cinere, Depok.
Tim Arthayasa pada Selasa (28/4) malam sudah menyampaikan kepastian pelaksanaan kejuaraan berkuda ketangkasan dengan disiplin lompat rintangan dan tunggang serasi ini. Panduan teknik (Technical Hand Book/THB) dari event ini segera disusulkan.
Pendaftaran terakhir untuk keikutsertaan di kedua event ini, Selasa, 5 Mei. Sewa kandang untuk kuda-kuda jumping sudah dibuka pada 6 Mei.
Mengenai dipisahkannya gelaran show jumping dan dressage, Rafiq Hakim Radinal, pemilik Arthayasa Stable, menjelaskan, hal itu memang harus dilakukan sebagai antisipasi dari besarnya jumlah kompetitor.
"Animo peserta untuk berpartisipasi di event ini sangat luar biasa. Dari keikutsertaan secara lisan yang sudah disampaikan, slotnya sudah padat sehingga memang harus dipisah," ungkap Rafiq Hakim Radinal saat ditemui di APM Equestrian Center, Minggu (26/4) lalu.
APM Equestrian Center baru saja menggelar APM Charity Show, yang dihelat sejak Jumat (24/6). Ini adalah event ketiga berkuda ketangkasan pada 2015, setelah Test Show Jumping pada Januari juga di APM Equestrian Center, dan Jabar Open yang sekaligus seri pertama kejurnas 2015, pada medio Maret di Denkavkud TNI-AD, Parongpong, Lembang.
APM Charity Show yang bertema 'Horse Heal People' melibatkan keikutsertaan empat dari tujuh rider Indonesia yang akan dikompetisikan di SEA Games XXVIII, 5-16 Juni di Singapura.
Yakni, Andry Sutoyo, Ferry Sutoyo, Danny Hendro Rukmana dan Putri Hamidjojo. Tiga rider timnas SEA Games yang tidak berpartisipasi adalah Larasati Gading, Dewi Kunti Nyoto, dan Alvaro Menayang.
Rafiq Hakim Radinal belum bisa memastikan apakah keempat rider pelatnas yang tampil di APM Charity Show akan kembali berpartisipasi pada event mendatang di Arthayasa.
Yang jelas, mantan rider tangguh nasional di era 1990-an dan 2000-an ini menjanjikan 'track' di event Arthayasa sangat menantang. Rafiq mendatangkan Olaf Petersen (Jerman)sebagai 'course designer'.
"Dia salah satu dari lima course designer untuk Olimpiade," terang Rafiq.
Olaf Petersen termasuk 'langganan' untuk event-event jumping di Indonesia. 'Course' dari dua event terakhir di Parongpong, yakni Nusantara Open 2014 dan Jabar Open 2015, juga hasil kreasinya.
Selain Olaf Petersen, Rafiq juga mengundang dua juri internasional lain dari FEI. Yakni, Mitos Belowski (Filipina)sebagai juri show Jumping, dan Margrit Hoffman (Jerman), juri dressage. Hoffman akan dibantu juri dari Indonesia, Nico Pelealu. tb