TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kejuaraan Pacuan Minang Derby yang juga seri ke-2 Piala Tiga Mahkota termasuk seri Kejuaraan Nasional yang bergengsi.
Kuda-kuda terbaik dari berbagai daerah, serta klub-klub atau stable, beramai-ramai dikompetisikan di sini.
"Ya, itu memang tidak keliru. Banyak kuda tangguh yang diproyeksikan ke Kejurnas, lebih dulu disertakan di Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota ini," ujar Drs.H.Azmi Syahbudin, Ketua Panitia Pelaksana Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota, yang digelar Minggu (3/5) mulai pukul 10.00 WIB di arena pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta Timur.
Seri pertama final Kejurnas 2015 yang bersifat Kelompok Umur akan diselenggarakan awal Agustus, di Pulo Mas.
Menuju ke final Kejurnas, para pemilik kuda dan pemilik stable saling menerapkan strategi dalam menurunkan kudanya masing-masing.
Terkait dengan gelaran Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota, Azmi Syahbudin menyatakan bahwa ini merupakan salah satu event kuda pacuan yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumbar.
Oleh karena itu, ia dan jajaran panitia pelaksana lainnya bekerja keras menyukseskan event ini. Termasuk dengan meminta urunan dari tokoh-tokoh Sumbar yang ada di Jakarta, mau pun donasi dari kepala daerah di Sumbar, baik Walikota atau Bupati.
"Alhamdulillah," kata Azmi Syahbudin, untuk seluruh kelas yang diperlombakan jumlah hadiah uangnya mencapai lebih dari Rp 250 juta.
Itu termasuk hadiah dari tiga kelas yang memperebutkan Piala Walikota Bukit Tinggi, Walikota Sawahlunto, dan Bupati Padang Pariaman.
"Kita mengundang Gubernur dan seluruh Walikota dan Bupati. Sampai hari ini belum ada kepastian dari pak Gubernur. Untuk Walikota dan Bupati, tidak semua daerah punya potensi kuda dan punya track. Padahal semua orang Padang itu suka olahraga berkuda, khususnya race atau pacuan," terang Azmi Syahbudin. tb