TRIBUNNEWS.COM - Turnamen bulutangkis BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015, 2-7 Juni 2015 menawarkan hadiah total sebesar 800 ribu dolar atau sekitar Rp10 Miliar.
Turnamen yang biasanya dilangsungkan pada akhir Juni ini diajukan karena berbenturan dengan bulan suci Ramadan
Dengan besaran hadiah ini, BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 menjadi turnamen dengan jumlah hadiah tertinggi di kelasnya. Hanya ada lima negara di dunia ini yang diberikan kehormatan untuk menyelenggarakan turnamen bulutangkis kelas premier.
Turnamen kelas premier di Tiongkok menjadi turnamen premier berhadiah terbesar kedua setelah Indonesia dengan berhadiah total 700 ribu dollar, disusul Denmark sebesar 650 ribu dollar serta Inggis (All England) dan Malaysia menyediakan hadiah sebesar 500 ribu dollar.
“Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat dibanggakan. Prestasinya sungguh luar biasa di dunia seperti olimpiade, kejuaraan dunia, All England dan sebagainya, Indonesia cukup memegang peranan, semoga ini bisa dilanjutkan. BCA bersyukur bisa kembali mendukung event ini untuk kedua kalinya. Semoga saja tahun ini BIOSSP bisa kembali dinobatkan sebagai turnamen bulutangkis terbaik,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA dalam acara konferensi pers BIOSSP 2015 di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (25/5).
Bagi Jahja, penyelenggaraan BCA Indonesia Open Superseries Premier ini sejalan dengan prinsip perusahaannya dalam menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR). "Selama ini BCA berkomitmen memberi CSR kepada hal-hal ynag berkaitan dengan pendidikan, pelestarian alam dan olah raga," kata jahja.
"Untuk olah raga, kami telah banyak memberikan dana kepada banyak cabang olah raga, tidak hanya bulu tangkis. Namun untuk turnamen olah raga yang berskala dunia memang baru BCA Indonesia Open Superseries Premier ini," kata Jahja.
Kejuaraan bergengsi ini dipastikan bakal dibanjiri bintang-bintang bulutangkis dari seluruh penjuru dunia. Menyandang status turnamen kelas premier turnamen ini adalah makanan wajib buat seluruh atlet yang duduk di peringkat 10 besar dunia.
Apalagi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 menjadi salah satu ajang menimba poin jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang.
“Tahun lalu, turnamen ini dinobatkan sebagai turnamen bulutangkis dengan penyelenggaraan terbaik. Semoga tahun ini bisa terulang, tak hanya dari segi penyelenggaraannya, tapi juga sukses di prestasi. Pemain-pemain muda banyak yang tampil di BIOSSP, sudah saatnya mereka menerima tongkat estafet dari para senior,” ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.
Indonesia punya target memboyong dua gelar dari nomor andalan yaitu ganda putra lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.
Selain itu, pasangan ganda putri peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, juga berpeluang memetik gelar juara di turnamen ini.
Sementara untuk para pemain pelapis, PBSI memanfaatkan turnamen tahunan ini untuk meningkatkan peringkat dunia mereka. Seperti dikatakan pemain tunggal puteri muda usia, Hana Ramadhini yang akan ikut turnamen ini untuk kali ketiga. "Tentu lawan yang akan dihadapi lebih berat karena ini kan Super Series Premier. Tapi kami memang harus siap," katanya.
Begitu pun ganda putera, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang baru saja memenangi Singapura Terbuka Super Series, April lalu. "Buat kami kemenangan di Singapura yang lalu semacam pendorong semangat kami untuk tampil lebih baik di turnamen-turnamen yang lain, termasuk Indonesia Open ini," kata pemain ganda putera, Angga Pratama.