TRIBUNNEWS.COM - Petenis Belarusia, Victoria Azarenka merasa berkesan dengan pengalamannya bermain tenis dengan bintang NBA, Tony Parker. Pengalaman berinteraksi dengan bintang basket tim San Antonio Spurs itu menambah rasa cintanya terhadap olahraga bola basket.
“Satu hal yang bisa mengalihkan pikiran saya tentang tenis untuk beberapa jam adalah menonton basket. Ya, itu benar. Bahkan atlet menggunakan olahraga sebagai tempat pelarian dari pekerjaan mereka.
Saya jatuh cinta pada pertandingan basket ketika saya datang ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun dan menjadi fans berat Spurs melalui persahabatan saya dengan Tony,” kata wanita yang pernah menjadi petenis wanita nomor satu dunia tahun 2012 itu.
“Satu di antara pertandingan tenis yang saya jalani tahun lalu bukan yang disiarkan di televisi. Di sana tak ada fans yang menonton, kecuali beberapa anjing yang berbaring di rumput,” kata Azarenka saat menceritakan pengalamannya bermain tenis bareng Tony Parker.
Azarenka bermain tenis bareng Parker di Roxbury Park, Beverly Hills, pada sore hari di bulan November. Saat itu, Parker sedang berada di kota tersebut untuk memperkuat timnya melawan LA Lakers. Ia kemudian mengajak Azarenka bermain tenis.
“Saya memukul bola lob tinggi di atas kepala Tony dan dia berlari ke belakang garis dan cukup baik mengembalikannya. Jadi saya melakukan pukulan drop shot tepat di atas net. Tony tak punya peluang, tapi untungnya dia bisa mengandalkan rekan satu timnya. Bahkan sebelum saya memukul bola, Tony menyadari apa yang akan terjadi dan berteriak ‘Bobo, ke arah net!’,” ujar Azarenka seperti dilansir The Players Tribune.
Saat melawan Azarenka, Parker berduet dengan rekan satu timnya di Spurs, Boris ‘Bobo’ Diaw. Menurut Azarenka, Parker memang meminta bantuan rekannya itu untuk menghadapi Azarenka. Meski ‘dikeroyok’ dua orang, Azarenka mengaku hal itu tak masalah baginya. Ia malah merasa lucu melihat Parker dan Bobo saling berkomunikasi saat berada di atas lapangan.
“Lucu melihat mereka berkomunikasi satu sama lainnya, seperti ketika mereka berlari-lari di atas lapangan. Itu terdengar seperti bahasa asing bagi saya,"
Pemandangan itu terlihat konyol bagi orang yang berjalan melewati taman. Ada seorang wanita bermain melawan dua pria super tinggi yang saling berteriak memberikan instruksi satu sama lain. Tapi itu butuh waktu lama bagi orang lain untuk mengenali kami. Tenis terasa sangat menyenangkan lagi. Seperti ketika kamu seorang bocah yang bermain di taman,” kata juara Australia Terbuka 2012 dan 2013 itu.
Kedekatan Azarenka dengan pemain basket NBA sebenarnya bukan hal yang aneh. Ia mengaku suka menonton pertandingan basket sejak dirinya datang ke Amerika Serikat pada umur 15 tahun. Azarenka kemudian menjadi fans San Antonio Spurs sejak bersahabat dengan Parker. Basket, kata Azarenka, juga menjadi tempatnya melampiaskan stres. Termasuk saat dirinya mengalami cedera kaki sehingga memaksanya absen di sejumlah turnamen pada tahun 2014.
“Kejatuhan itu, saya sedang berada di tengah-tengah masa yang sangat sulit dalam hidup saya. Cedera kaki memaksa saya melewatkan sebagian besar musim 214 dan peringkat saya jatuh dari nomor dua dunia, keluar dari Top 30. Secara emosional, saya sangat frustasi. Sangat sulit untuk tetap sabar ketika kamu absen karena cedera,” tuturnya.