TRIBUNNEWS.COM - Sebagai penghargaan atas prestasi tim Bridge Indonesia menjuarai APBF Championship 2015 di Bangkok, Bakti Olahraga Djarum Foundation memberi bonus uang pada Rabu (24/6/2015).
Tim Indonesia yang terdiri dari Michael Bambang Hartono, Henky lasut, Eddy Manoppo, Denny Sacul, Bert Toar Polii, dan Munawar Sawirudin sukses meraih gelar juara lewat nomor Tim Senior dalam kejuaraan "50th Asian Pacific Bridge Federation (APBF) Championship 2015" yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 21-31 Mei lalu.
Tim Indonesia berhasil meraih medali emas dengan mengatasi Hongkong dengan 14.20-5.80 Victory Points setelah menyelesaikan dua babak round robin masing-masing dengan 20 papan.
Para atlet Indonesia tersebut mendapat bonus masing-masing sebesar Rp 25 juta untuk enam anggota tim. Sementara Denny Sacul dan Bert Toar Polii mendapat tambahan bonus masing-masing Rp 10 juta untuk keberhasilan mereka meraih medali perak pasangan APBF 2015.
Bonus penghargaan ini diberikan oleh Budi Hartono dari Djarum Foundation di Petamburan, Jakarta, dan dihadiri Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih serta Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman.
Karena prestasi yang mereka capai di Thailand, tim Indonesia berhak untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bridge di Chennai, India, pada 26 September hingga 10 Oktober mendatang. "Keberhasilan ini sudah sesuai target. Kami berharap dapat melanjutkan sukses di Kejuaraan Dunia Bridge di Chennai nanti," kata playing captain, Michael Bambang Hartono, yang juga Ketua Dewan Pembina PB Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi).
Menurut Bambang Hartono, PB Gabsi akan mempersiapkan tim secara serius. Meksipun pelatnas secara resmi dilarang oleh KONI selama bulan Ramadhan, persiapan secara informal tetap dilakukan. "Saya kira persiapan akan dilakukan secara intens. Sementara formasi yang akan diturunkan di India nanti terserah kepada pelatih dan pembina," kata Bambang Hartono lagi.
Menurut dia pula, pemberian penghargaan Bakti Olahraga Djarum kepada para atlet bridge dapat mendorong semakin banyaknya atlet yang mau menekuni olahraga ini. "Pembinaan olahraga bridge harus dilakukan secara berkesinambungan. Pelatnas yang ada pun setidaknya diisi selain para pemain senior, juga tim pelapis yang terdiri dari pemain muda," lanjutnya.
Djarum sendiri telah terlibat dengan perkembangan olahraga bridge sejak 1970-an dengan menyelenggarakan "Djarum Bridge Cup." Seperti juga tradisi mendukung olahraga bulu tangkis, pihak Djarum Foundation menganggap bridge memiliki karakteristik serupa dengan bulu tangkis karena mampu mengangkat nama Indonesia di forum internasional.
"Saya kira kalau pembinaan di dalam negeri digairahkan, termasuk dengan dukungan pemerintah, dan dibarengi dengan usaha menggairahkan olahraga ini kembali di tingkat regional Asia Tenggara, maka kita harap melalui olahraga bridge, kita dapat berbuat banyak untuk kemajuan olahraga Indonesia," ujar Michael Bambang Hartono.