TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Beberapa jam sebelum rangkaian persaingan di 11 race babak penyisihan pacuan Indonesia Derby digelar, Minggu (2/8) di Pulomas, Mohammad Chaidir Saddak, MBA, memasang gambar 'Jabar Kahiji' sebagai picture Blackberry-nya.
Saat ditanya apakah 'Jabar Kahiji' dimaksudkan sebagai target di penyisihan Indonesia Derby ini? Pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport itu tertawa lebar.
"Tagline atau simbol Jabar Kahiji itu bisa dijadikan target untuk event apa saja, termasuk juga di berkuda PON 2016 nanti," serunya.
"Pokoknya kita harus mencanangkan keinginan seperti itu. Kalau ternyata belum berhasil, yang penting sudah berjuang. Yang jelas, semua perjuangan kita harus mengarah untuk kesuksesan di PON mendatang," papar Ketum PP Pordasi yang disapa Eddy Saddak itu.
Di penyisihan Indonesia Derby ini, 'Jabar Kahiji' belum menunjukkan tuahnya. Dari 11 race yang diikuti kuda-kuda asal Jabar (Aragon, Manglayang, Dago, dan AK-71), hanya tujuh kuda Jabar yang lolos ke final.
Yakni, Sidra KPI, Maesa Agnii, Arum Cahaya, Sagar Matha (Kelas 2 Tahun Pemula C/D-1200 meter), Arya Tegar, Dewi Memoria (Kelas 3 Tahun Remaja-1600 meter), dan King Savero (Kelas 3 Tahun Derby-2000 meter).
Pelolosan kuda asal Jabar di penyisihan ini jauh dibawah keberhasilan Jatim, yakni 15, juga masih kalah dari Jateng, yang meloloskan sembilan finalis. Walau demikian, bukan berarti peluang Jabar untuk menyodok ke posisi terhormat dalam perebutan medali di babak final 16 Agustus nanti sudah tertutup.
Jabar masih menempatkan banyak kuda di empat kelas yang langsung dilombakan di babak final nanti. Yakni, THB Indonesia 2 Tahun-1400 meter, THB Indonesia 3 Tahun Keatas-1800 meter, Kelas 4 Tahun C/D-1600 meter, dan Kelas 4 Tahun A/B-2000 meter.
Mampukah kuda-kuda Jabar nanti memastikan perolehan 'Jabar Kahiji'? Ini tantangan besar bagi mereka! tb