TRIBUNNEWS.COM - Bintang basket Chicago Bulls, Paul Gasol sukses membawa tim Spanyol menjadi juara pada Kejuaraan basket Eropa yang digelar di Lille, Prancis.
Dia terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP) di laga final melawan Lithuania, Minggu (20/9) waktu setempat.
Pau Gasol mencetak double-double saat membawa Spanyol unggul 80-63 dari Lithuania. Kemenangan ini sekaligus memastikan Spanyol kembali meraih gelar juara Eropa untuk yang Ketiga kalinya.
Spanyol meraih gelar juara yang Ketiga kali dalam empat kali turnamen terakhir. Dua tahun lalu, mereka gagal meraih juara setelah hanya meraih perunggu pada saat turnamen digelar di Slovenia 2013.
Sedangkan untuk Lithuania, ini adalah prestasi mereka meraih posisi runner-up untuk yang Kedua kalinya secara beruntun. Mereka juga lolos di final namun kalah dari Prancis pada 2013.
"Ini adalah gelar juara yang luar biasa. Kami berhasil meraihnya melalui perjuangan berat di awal tetapi tim berhasil mengatasinya dengan baik, dan dengan susah payah, kita mengerti bahwa kami harus bermain yang lebih baik dalam hal pertahanan," kata Gasol dilansir ESPN.
Sebelumnya, pada Kejuaraan dunia di Slovenia 2013, Prancis mengungguli Serbia dengan skor 81-68 pada saat meraih perunggu.
Tahun ini, Spanyol mendapat dukungan besar. Laga final disaksikan langsung oleh Raja Spanyol, Felipe VI dan bintang tenis, Rafael Nadal. Spanyol membuka 13 poin di kuarter pertama dan tidak pernah berada pada posisi yang benar-benar terancam.
Gasol selesai dengan menorehkan 25 poin, 12 rebound, empat assist, tiga kali blok, satu kali steal. Selain itu, tidak ada turnovers yang dibuatnya di laga itu sehingga dia dinobatkan menjadi peraih penghargaan MVP.
"Ini hal spesial yang penting untuk bermain dengan baik pada tahap ini dalam karier saya setelah semua hal yang sudah saya capai," kata Gasol, center Chicago Bulls berusia 35 tahun yang memiliki dua cincin juara NBA dengan Los Angeles Lakers itu.
"Ini adalah sesuatu yang saya akan ingat sampai akhir hidup saya."
Kemenangan menyelesaikan membuktikan kekuatan Spanyol masih besar. Meski mereka datang tanpa diperkuat Marc Gasol, Serge Ibaka, Juan Carlos Navarro, dan Ricky Rubio. Mereka bangkit setelah kalah dua dari tiga laga pertama mereka di turnamen ini.
Dengan dominasi permainan Pau Gasol, Spanyol mampu meraih kemenangan di beberapa laga penting di awal dan tampak mengesankan sepanjang babak sistem gugur.
Gasol tampil gemilang pada kuarter awal, mencetak delapan poin secara beruntun untuk Spanyol saat mereka memimpin 19-6.
Itu membantu kekuatan tim mengatasi kehilangan guard yang berpengaruh, Rudy Fernandez pada pertengahan kuartal ketiga ketika ia dilanggar oleh Robertas Javtokas.
Fernandez jatuh dan dia harus mendapat perawatan sehingga tak bisa bermain lagi.
Mantas Kalnietas dan Renaldas Seibutis masing-masing mencetak 13 poin untuk Lithuania. Pemain bintang, Jonas Valanciunas menyumbang 10 poin dan sembilan rebound.
"Mereka hanya jauh lebih baik dari kita," kata Kalnietas memuji penampilan lawannya.