TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mendekati ajang PraPON basket di Banten pada 23 Oktober 2015, tim basket putri Jatim bersiap mengusung tiket lolos ke PON Jabar 2016.
Untuk itu, selain mengandalkan pemain senior, Jatim juga mengusung tiga pemain muda berbakat dari Banyuwangi, Malang dan Surabaya.
Manajer tim basket putri PraPON Jatim, Kuswandono menguraikan, pihaknya saat ini punya tiga pemain muda yang memiliki track record berkelas.
"Ketiga pemain ini yang kami harapkan bisa mengimbangi para seniornya ketika latihan. Makanya, di waktu yang singkat ini kami menggenjot latihan, mereka mulai dari fisik hingga tempo permainan. Namun yang terlebih adalah membangun kekompakan dengan pemain-pemain seniornya," tuturnya.
Dijelaskan, tiga pemain muda yang diharapkan bisa mengimbangi permainan seniornya adalah Lady dari Kota Malang. Pemain berusia 14 tahun ini pernah mewakili timnas junior basket pada 2015.
Lalu Kristin, asal Surabaya yang merupakan MVP IBL 2015, serta Sherly asal Banyuwangi.
"Pemain Jatim memang tak top, namun kami akan bermain maksimal untuk Jatim. Kami juga beruntung punya bibit-bibit muda di tahun ini, karena beberapa dari mereka bisa mengikuti dua kali PON untuk tahun 2016 dan tahun 2020," tuturnya.
Mengenai kekuatan daerah lain di Pra PON, dia mengakui semua tim yang akan dihadapi bagus-bagus.
Pada Pra PON ini, Jatim tergabung di Zona Jawa bersama DKI Jakarta, Banten dan DI Jogjakarta.
Namun ia mengakui DKI Jakarta adalah lawan terberat, mengingat mempunyai komposisi pemain yang bagus dan berpengalaman bertanding di kompetisi seperti, Indonesia Basketball League (IBL).
"Selain itu juga daerah-daerah itu memiliki fasilitas yang lebih baik dari Jatim," pungkasnya.(Sudharma Adi/Surya)