TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pimpinan KONI Pusat membuat keputusan kontroversial yang berimplikasi pada semakin menajamnya konflik pada disiplin ketangkasan dari cabor berkuda.
Induk dari organisasi olahraga itu justru langsung berperan dalam memecah-belah komunitas equestrian.
Hal ini terlihat dari dukungan yang diberikan KONI Pusat pada penyelenggaraan 'FEI World Dressage Challenge 2015".
Event yang diselenggarakan pada Sabtu hingga Rabu (17-21/20) di Arthayasa Stable, Cinere ini disebut-sebut juga sebagai pertandingan Pra PON XIX/2016, Jabar.
Dukungan pimpinan KONI Pusat tersebut ditunjukkan melalui surat bernomor 1641/UMM/X/2015, dengan perihal undangan, yang ditujukan kepada ketua umum KONI Provinsi seluruh Indonesia.
Surat yang dibuat 12 Oktober 2015 dan ditandatangani oleh Sekjen KONI Pusat E.T.Hamidy atas nama Ketua Umum, ditembuskan juga kepada Ketua Umum KONI Pusat, para Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Binpres, serta Arthayasa Stable dan klub Equinara.
Merujuk pada isi surat tersebut, Arthayasa Stable dan Equinara adalah penyelenggara dari ajang "FEI World Dressage Challenge 2015" tersebut. Surat dari pimpinan KONI Pusat ini dibuat sebagai balasan dari surat Equinara, bernomor 3115/ART.WDC/IX/2015, bertanggal 1 Oktober 2015.
Sehubungan dengan penunjukkan Arthayasa dan Equinara sebagai penyelenggara event "FEI World Dressage Challenge 2015" tersebut, pimpinan KONI Pusat meminta kepada KONI Provinsi seluruh Indonesia yang telah memiliki Pengprov EFI dan/atau klub yang telah melakukan pembinaan cabor equestrian untuk disiapkan mengikuti PON XIX/2016, Jabar, agar mengikuti event ini.
EVENT DI PARONGPONG
Gelaran "FEI World Dressage Challenge 2015" yang dihelat 17-21 Oktober di Arthayasa Stable ini ternyata bertepatan dengan penyelenggaraan event Jabar Open 2015 yang dilangsungkan Jumat-Minggu, 16-18 Oktober, di Denkavkud TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jabar.
Event ini diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) melalui komisi equestriannya, Equestrian Indonesia (Eqina), dengan dukungan KONI Jabar.
Eqina selama ini menjadi wadah berhimpun dari mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan dan daerah-daerah, yang tidak mengakui keberadaan EFI.
"Kami jalan terus," ujar Bibit Sucipto, Event Director dari Jabar Open 2015, ketika dimintai komentarnya.
Bibit Sucipto Selasa (13/10) malam sudah berada di Denkavkud TNI-AD Parongpong, mempersiapkan gelaran Jabar Open tersebut.
"Kuda-kuda malam ini sudah mulai berdatangan," tegas Bibit Sucipto.tb