News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agum Gumelar: Tidak ada yang Bisa Gantikan Posisi Rita Subowo di KOI

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agum Gumelar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agum Gumelar mengaku prihatin dengan adanya konflik yang mengakibatkan munculnya dua versi Tim Penjaringan calon Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015-2019 mendatang.

"Jujur saja, saya prihatin dan kecewa. sebenarnya awal munculnya konflik ini karena dalam Rapat Anggota Istimewa di Peninsula ada keinginan untuk merubah AD/ART agar kesembilan cabor bisa mejadi anggota KOI, tapi kenapa justru terjadi pertikaian," ungkap Agum Gumelar.

Agum mengatakan tidak mudah mencari pengganti Rita sebagai Ketua KOI. Pasalnya, Rita telah mempunyai jaringan yang  bagus dengan dunia olahraga internasional layaknya Komite Olimpiade Internasional (IOC) ataupun Dewan Olimpiade Asia (OCA). 

Hubungan baik dengan dunia olahraga internasional memang menjadi syarat mutlat bagi pimpinan KOI terpilih. Mengingat, tugas dan fungsi KOI adalah sebagai fasilitator keberangkatan kontingen Indonesia menuju multievent internasional. 

Tak hanya itu, kemampuan negosiasi juga diperlukan untuk mempermudah dipertandingkannya cabang olahraga (cabor) unggulan Indonesia di multievent khususnya dalam persiapan menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Itulah sebabnya mengapa dalam ART KOI Pasal 90.1 mengharuskan calon Ketua mempunyai pengalaman minimal lima tahun di organisasi olahraga internasional dan nasional.

"Pertanyaannya siapa nanti yang bisa menggantikan posisi Ibu Rita? Semua calon yang ada saat ini bagus, namun Rita Subowo merupakan figus yang sudah mempunyai relasi baik dengan OCA ataupun IOC," ujar Agum Gumelar, mantan Ketua Umum KONI Pusat ini.

Sejauh ini sudah ada beberapa kandidat yang berniat bertarung di bursa kursi satu KOI. Mereka adalah, Muddai Madang, Alfitrah Salamm, Tono Suratman, serta Icuk Sugiarto.

Namun apabila menilik persyaratan pengalaman organisasi tersebut, semua calon yang ada saat ini tak memenuhinya. 

"Semuanya calon (Ketua KOI) itu bagus, namun memang kalau ada persyaratan itu dalam AD/ART ya sangat minim kandidat yang bisa maju sebagai Ketua di Kongres KOI," selorohnya.

Di sisi lain, mantan Ketua Umum PSSI itu menjelaskan jangan sampai ada dendam pribadi tercampur dalam Kongres KOI, 31 Oktober mendatang.

"Dunia olahraga ini kan mengajarkan jiwa sportifitas. Masih ada waktu untuk menyamakan persepsi, singkirkan ego sektoral dan jangan sampai ada kalimat asal bukan Rita jadi Ketua KOI mewarnai kongres nanti," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini