TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Jabar Classic 2015 telah terselenggara dengan lancar dan sukes pada Jumat hingga Minggu (16-18/10) di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD, Parongpong, Lembang, Bandung.
Ini merupakan event salah satu event equestrian terbesar di tahun 2015, karena sekaligus menjadi arena seleksi bagi rider dan kuda untuk PON XIX/2016, Jabar. Pra-PON sekaligus kejurnas pertama telah dilaksanakan medio Maret lalu di tempat sama.
"Atas nama segenap panitia penyelanggara Kejuaraan Equestrian Jabar Classic 2015 kami menyampaikan penghargaan yang setinggi - tingginya disertai ungkapan rasa terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari
seluruh klub, para atlit, pemilik kuda, para pecinta equestrian dan seluruh komunitas berkuda di tanah air, sehingga event ini berjalan dengan meriah dan sukses adanya," demikian dikemukakan Jose Rizal Partokusumo, ketua Equestrian Indonesia (Eqina), yang mementaskan event ini dengan dukungan KONI Provinsi Jabar.
INTERVENSI KONI PUSAT
Director Event Jabar Classic 2015 Bibit Sucipto juga menyatakan kegembiraannya atas kelancaran dan keberhasilan event ini.
Menurut dia, Jabar Classic 2015 sama suksesnya dengan Jabar Open 2015, Maret
lalu, yang menjadi seri pertama kejurnas equestrian 2015.
"Persiapan Jabar Classic bahkan jauh lebih pendek, akan tetapi dengan dukungan masyarakat equestrian event ini terselenggara dengan baik," jelas Bibit Sucipto, pembina Pegasus Stable yang juga Kabid Binpres Eqina-Pordasi.
Waktu persiapan yang pendek disebabkan adanya intervensi dari pimpinan KONI Pusat yang tidak menginginkan event ini diselenggarakan oleh Pordasi. Pimpinan KONI Pusat menghendaki event ini dilaksanakan oleh EFI.
Namun, Pordasi jalan terus. Denkavkud TNI-AD juga tetap memberikan dukungan, demikian juga dengan KONI Jabar. Akhirnya, KONI Pusat menyerah. Walau demikian, KONI Pusat menunjuk Arthayasa & Equinara sebagai penyelenggara dari "FEI World Dressage Challenge 2015" di Arthayasa Stable pada 17-21 Oktober.
Namun, komunitas equestrian lebih memilih tampil di ajang persaingan yang lebih kompetitif, yakni Jabar Classic.
Oleh karena itu, meski Bibit Sucipto dkk dari panitia hanya membatasi jumlah kuda yang tampil
maksimal 120 ekor, mereka tak bisa membendung minat luar biasa dari kompetitor. Akhirnya tak kurang dari 193 ekor kuda yang berkompetisi, baik di nomor tunggang serasi (dressage), lompat rintangan (show jumping) atau eventing (tri lomba).
CIO 2015
"Kompetisi berjalan dengan baik, semua rider tampil dengan menjunjung tinggi sportivitas," ujar Bibit Sucipto. Meski dipersiapkan dalam waktu yang singkat, persaingan Jabar Classic tersaji kompetitif dengan dukungan tiga juri mancanegara, yakni Dittagorn Pantapa (Thailand), Marco Moder (Jerman), dan Chyntia Ee (Singapura), disamping juri lokal Nico Pelelalu.
"Sampai jumpa pada event equestrian berikutnya, Cinta Indonesia Open 2015, di APM Equestrian Centre, Karawaci, Tangerang, Kita harapkan semuan rider dan kuda yang tampil di Jabar Classic kembali berkompetisi di CIO 2015 ini" terang Jose Rizal Partokusumo,ketua Eqina-Pordasi. tb