TRIBUNNEWS, COM. SOLO - Kepengurusan Equestrian Indonesia (Eqina) 2011-2015 akan tuntas seiring dengan Munas Pordasi XII/2015 yang diselenggarakan Rabu (28/10) di The Alana Hotel & Convention Centre, Solo, Jateng.
Kendati demikian, Jose Rizal Partokusumo, ketua Eqina, sudah mengisyaratkan akan mempertahankan personalia kepengurusannya.
"Ada keinginan seperti itu. Tetapi, kita lihat saja perkembangannya besok. Saya juga khan belum tentu dipilih lagi," jelas Jose Rizal Partokusumo, Selasa (27/10) sore di Solo.
Eqina, dipayungi oleh PP Pordasi, menghimpun mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan di tanah air. Sebagian besar dari 49 klub equestrian menjadi anggota Eqina.
Hanya sebagian yang memilih bergabung dengan Equestrian Federation of Indonesia (EFI), yang dibentuk 2009 dan menjadi National Federation (NF) atau federasi nasional berkuda ketangkasan sejak 2010.
Namun, menyusul dikabulkannya gugatan banding Pordasi di CAS (Court of Arbitration for Sports/Badan Arbitrase Olahraga Internasional), hak NF equestrian dialihkan kembali ke PP Pordasi.
Keputusan CAS yang dikeluarkan pada 12 Juni 2015 itu kemudian dieksekusi oleh Federasi Equestrian Internasional (FEI) pada 18 Oktober 2015, di mana FEI menggugurkan keanggotaan EFI dan mengalihkannya kepada PP Pordasi.
Sebagai bagian tak terpisahkan dari Pordasi, bersama pacuan dan polo, kepengurusan Eqina akan demisioner saat Munas berlangsung.
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang
Kendati demikian, bisa saja ketua umum terpilih PP Pordasi 2015-2019 akan langsung menetapkan ketua baru dari tiga disiplin olahraga berkuda itu. Jose Rizal Partokusumo disebut-sebut yang akan dipertahankan sebagai ketua Eqina.
"Biasanya ketua umum Pordasi terpilih diberi waktu 30 hari untuk menyempurnakan kepengurusan 2015-2019. Namun bisa saja kelaziman itu kita rubah, tergantung situasi dan keinginan peserta Munas," kata Mohammad Chaidir Saddak, ketum PP Pordasi 2011-2015 yang disebut-sebut berpeluang besar untuk kembali memimpin kepengurusan PP Pordasi 2015-2019.
Jose Rizal menyatakan, setelah pembentukan kepengurusan Eqina 2015-2019, pada Desember akan digelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Eqina-Pordasi.
Ini merupakan agenda besar pertama kepengurusan Eqina-Pordasi yang baru. tb