TRIBUNNEWS, COM. SOLO - Wakil Ketua Umum V KONI Pusat Bidang Kerjasama Internasional dan Hukum, Immanuel Robert Inkiriwang, mewakili Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Rabu (28/10) pagi membuka resmi Munas XII Pordasi di The Alana Hotel & Convention Centre, Solo.
Tono Suratman dan para petinggi KONI Pusat lainnya saat bersamaan menghadiri rapat panitia pengawas dan pengarah PON XIX/2016 di Bandung, Jabar. Inkiriwang membacakan sambutan tertulis sembilan halaman dari Tono Suratman.
Dalam sambutannya, Tono Suratman mengharapkan Munas XII Pordasi yang strategis ini akan menghasilkan ketetapan dan keputusan terbaik bagi Pordasi, dalam mengemban tugas pembinaan dan peningkatan prestasi para atllet olahraga berkuda Indonesia menyongsong kejuaraan-kejuaraan kedepan, baik yang bersifat single-event atau multi-events.
Namun, sambutan tertulis pimpinan KONI Pusat sama sekali tidak menyinggung perkembangan terbaru menyangkut disiplin berkuda ketangkasan atau equestrian.
Sebagaimana diketahui, federasi nasional (NF) equestrian sudah kembali ke pangkuan PP Pordasi menyusul adanya pengakuan dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) pada 18 Oktober lalu.
Pengakuan FEI terhadap Pordasi sekaligus menggugurkan keanggotaan EFI, yang selama lima tahun terakhir dipegang EFI.
Menjawab pertanyaan tentang tidak adanya pernyataan pimpinan KONI Pusat mengenai pengakuan FEI terhadap Pordasi tersebut, Immanuel Robert Inkiriwang mengatakan bahwa tidak semua hal harus disampaikan secara terbuka.
"Yang jelas tadi juga secara pribadi saya sudah sampaikan selamat kepada pak Eddy Saddak," ujar Robert Inkiriwang, mantan Dubes RI untuk Austria dan juga Bulgaria/Albania.
Sebagaimana diketahui, KONI Pusat sebelumnya mengeluarkan beberapa buah surat berupa dukungan mereka terhadap EFI, yang disebutkan sebagai pihak yang berwenang dalam melaksanakan kompetisi equestrian untuk PON XIX/2016.
KONI Pusat tetap mengeluarkan surat-surat tersebut meskipun sejak 12 Juni 2015 sudah ada keputusan dari Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS/Court of Arbitration for Sports) yang memenangkan gugatan banding Pordasi terhadap KOI, atas dialihkannya hak NF equestrian dari Pordasi ke EFI pada 2010.
Kengototan KONI Pusat mempertahankan EFI bisa disebutkan sudah tidak pada tempatnya lagi setelah FEI pada 18 Oktober 2015 mengeksekusi keputusan CAS. EFI bersikap tegas dengan menggugurkan keanggotaan EFI, dan menggantinya dengan Pordasi. tb