TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Persaingan ketat terjadi pada perebutan gelar juara Marciano Cup di kelas show jumping (lompat rintangan) 125-130cm di Kejuaraan Berkuda Ketangkasan "Cinta Indonesia Open 2015" di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten, Minggu (1/11).
Berseteru di arena indoor, para rider terbaik Indonesia ini harus berjuang ekstra keras menghadapi tantangan lintasan yang dibuat oleh Christoph Johnen (Jerman), FEI Level 3 Course Designer, yang dibantu oleh Letda Kav Yudi Irianto dari APM Equestrian Centre.
Sejak awal, "CIO 2015" memang menarik karena juga menghadirkan tokoh-tokoh dari mancanegara sebagai juri. Ada Lorraine Bottreau (Argentina) sebagai juri tunggang serasi (dressage), yang dibantu oleh Nico Pelealu (Indonesia).
Ada juga Ho Na Yeu (Singapura), juri lompat rintangan, yang FEI level 3 jumping judge.
MARCIANO CUP & APM CHALLENGE
Dari perebutan gelar di Marciano Cup, tercatat nama-nama top yang terjegal. Mereka antara lain Adi Katompo dengan kuda andalannya APM Nastello, Brayen Brata Coolen dengan kuda Aragons Bo, Danny Rukmana dengan Casiopea.
Ketiganya gagal menyelesaikan lomba karena dua kali kudanya gagal melompat. Sementara, andalan tuan rumah Nadia Marciano hampir membuat clear round, tapi sayang di lintasan terakhir menjatuhkan penghalang.
Setelah melalui drama yang cukup sengit itu, rider senior Andry Prasetyono dengan kuda Lady Dance (JPEC Sentul) tampil menjadi juara Marciano Cup. Andry membuat catatan waktu tercepat 53,61 detik tanpa kesalahan.
Rider senior lainnya, Ferry Wahyu Hadianto dengan kuda Equinara Zandor (Equinara Arthayasa Kaltim) berada di urutan kedua dengan waktu 54,75 detik tanpa kesalahan. Peringkat ketiga ditempati Denis Christian Sanjaya dengan kuda Greta 97 (Arthayasa Stable) dengan capaian 56,41 detik.tb