News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FEI World Jumping Challenge: Persaingan Hari Rabu Pasti Seru

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenangan saat Brayen Brata Coolen tampil di putaran final FEI world Jumping Challenge 2012 di Caracas, Venezuela. Saat itu Brayen menempati peringkat ke-7 dari 22 peserta. Brayen didampingi elatih James Momongan dan Eddy Saddak dan Irvinia Saddak

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ronde pertama dari gelaran FEI World Jumping Challenge 2015 seri Indonesia sudah tergelar Minggu (22/11) di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.

Brayen Brata Coolen yang menunggang Labelle 140 memimpin perolehan nilai nomor utama dari kategori A atau kelas 130 cm dengan nilai 14, dibayangi oleh duet maut dari Pegasus Stable, yakni Joko Susilo dan Raymen Kaunang, masing-masing dengan nilai 11 dan 9. Joko tampil dengan Saltador, sementara Raymen Conquistador.                 

Perolehan nilai enam rider lainnya dibawah mereka, termasuk dua andalan tuan rumah, Kurniadi Katompo, atau Adi Katompo dan Nadia Marciano.

Kombinasi Adi Katompo/APM Levisto Big Boy berada di posisi ke-4 dengan nilai 7, sementara Nadia/APM Serafina di urutan ke-7 dengan nilai 4.         

Walau demikian, itu hanya perolehan nilai sementara. Masih ada dua ronde atau babak lagi, sehingga masih terbuka kemungkinan terjadinya perubahan posisi.

Penentuan pemenang baru bisa diketahui pada ronde ketiga, yakni Minggu (29/11) mendatang. Ronde kedua akan digelar Rabu (25/11), tetap di tempat sama.                                               

"Hasil-hasil untuk setiap kelas akan dikeluarkan di akhir masing-masing ronde. Overall winner baru akan diketahui setelah ronde ketiga berakhir," ujar Jefri Mardi, dari staf pertandingan FEI World Jumping Challenge seri Indonesia ini.                       

Mohammad Chaidir Saddak, Ketua Umum PP Pordasi yang juga pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Spoert, juga mengisyaratkan bakal lebih serunya persaingan di ronde kedua dan ketiga. Artinya, Brayen mesti lebih waspada. Dia harus tetap fokus untuk mempertahankan kestabilan dan kesempurnaan penampilannya.           

Eddy Saddak juga mengakui ketatnya persaingan di ronde pertama. "Ketat sekali,  terbukti di round pertama banyak yang clear round, sehingga pemenangnya harus ditentukan melalui catatan waktu di round dua," terangnya.                                               

Menurut keterangan, dari gelaran FEI World Jumping Challenge ini hanya pemenang kategori A atau kelas 130 cm yang berhak masuk ke Grand Final Grup-VIII, sedangkan untuk kategori B dan C  tidak ada putaran Grand Final nya, FEI hanya akan memasukannya dalam ranking FEI Grup-VIII. tb 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini