TRIBUNNEWS.COM, LONDON - IAAF (Federasi Atletik Internasional) memberikan hukuman sementara berupa pembekuan status keanggotaan Federasi Atletik Rusia (VFLA) akibat skandal doping yang terjadi di atletik Rusia dua pekan lalu.
Kini, atletik Rusia akhirnya secara resmi diberikan sanksi oleh IAAF. VFLA dibekukan dan seluruh atletnya dihukum tak boleh berkompetisi di turnamen atletik apa pun di seluruh dunia.
VFLA pun menyatakan tak akan melakukan banding atas hukuman tersebut, menerima hukuman itu, dan akan bekerja sama penuh dengan IAAF.
Pasalnya, sanksi yang diberikan oleh IAAF ini membuat seluruh atlet atletik Rusia tak boleh tampil di Olimpiade Rio 2016 dan seluruh turnamen atletik yang akan digelar di mana pun di belahan dunia ini.
Karena itu, VFLA memilih bekerja sama dengan IAAF untuk mengungkap kasus doping ini demi masa depan para atlet atletik Rusia yang ingin tampil di Olimpiade 2016 dan Kejuaraan Dunia Atletik Indoor yang juga digelar tahun depan.
"IAAF menerima surat resmi dari VFLA bahwa Rusia menerima hukuman tersebut dan tak akan mengajukan banding atau sidang dengar pendapat tentang kasus ini. Selanjutnya, VFLA juga memahami bahwa dewan IAAF akan membahas mengenai status keanggotaan VFLA di IAAF setelah mendapatkan rekomendasi dari tim inspeksi IAAF," tulis pernyataan yang diberikan IAAF.
IAAF rencananya akan segera mengumumkan kriteria apa saja yang wajib dipenuhi oleh VFLA untuk bisa mengaktifkan kembali statusnya sebagai anggota IAAF.
Kasus ini bermula saat IAAF mendapatkan rekomendasi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) tentang skandal doping yang terjadi di atletik Rusia.
WADA memberikan laporan bahwa doping di atletik Rusia itu didukung oleh pemerintah dan para peraih medali Rusia di Olimpiade London 2012 juga tak lepas dari doping.