News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sutan Rambing Salah Satu Putra Terbaik Tinju Telah Berpulang

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutan Rambing

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Indonesia kehilangan putra terbaiknya dibidang olahraga Tinju amatir dan Profesional, Sutan Rambing mantan petinju di era tahun 70 dan 80-an meninggal dunia dini hari tadi di Semarang.

Informasi yang berhasil dihimpun dari Ketua Umum KTI Pusat Anton Sihombing, almarhum Sutan Rambing meninggal dunai hari tadi akibat sakit komplikasi yang dideritanya.

”Saya mendapat kabar alamarhum meninggal dunia sekitar pukul 03.00 dinihari tadi dan memang dalam kurun beberapa minggu terakhir ini almarhum sempat dirawat di rumah sakit,” kata Anton Sihombing yang juga anggota Komisi V DPR-RI, Jumat (27/11).

Di mata Anton Sihombing, Sutan Rambing adalah seorang pelatih dan manajer bertangan dingin.

Tercatat beberapa nama seperti Chris John juara Dunia WBA, Roy Muklis, Ricky Manufoe dan sejumlah nama petinju amatir dan Profesional lainnya yang pernah di bina lewat Sasana Tugu Muda Semarang.

“Kami keluarga besar Tinju benar benar kehilangan sosok yang benar benar menggiali tinju ,praktis sudah tidak ada lagi figur pelatih yang handal di negeri kita ini,” ujar Anton Sihombing.

Di kalangan dunia tinju amatir nama Sutan Rambing tidak bisa dipisahkan dengan nama Daniel Bahari yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Sekjen Pertina Martines Dos Santos ketika dihubungi Jumat mengatakan, Sutan Rambing adalah sosok pelatih yang tidak bisa dilupakan.

“Almarhum sangat indentik dengan dunia Tinju dan Kami benar benar merasa kehilangan seorang pelatih bertangan dingin,” kata Martines Dos Santos.

Alamarhum Sutan Rambing Kelahiran 8 September 1949, meninggal dunia dalam usia 66 Tahun Menurut rencana Jenazah Almarhum Sutan Rambing dikebumikan Jumat (27/11) usai sholat Jumat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini