TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Marco Hentje Wowiling nyaris membuat sensasi besar denganmengungguli rider utama Aragon, Brayen Brata Coolen, pada persaingan menegangkan di kategori B atau kelas 120 cm FEI World Jumping Challenge seri Indonesia yang digelar Minggu (22/11), Rabu (25/11) dan Minggu (29/11) di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
“Marco Wowiling membukukan nilai sama, 19, dengan Brayen setelah tiga ronde persaingan di kategori B atau kelas 120 cm itu. Sayang Marco Wowiling kemudian harus puas menjadi runner-up karena saat penentuan untuk overall-winner kategori itu catatan waktunya kalah cepat dari Brayen,” papar Albert Pelealu,rider paling senior di UBL Stable, Jakarta.
Abe mengapresiasi penampilan tiga rider rekannya dari UBL Stable ini.
“Ya, secara umum tidak buruklah. Kita bisa memberikan perlawanan sehingga bisa menempati posisi-posisi baik dari setiap kategori yang kita ikuti,” ujar Abe yang juga menjadi andalan tim berkuda DKI Jaya untuk PON XIX-2016 di Jabar itu. Marxo Wowiling, Ferry Agustian dan Marco Momuat juga sudah direkrut untuk tampil di PON XIX/2016 memperkuat Riau.
KLASEMEN UMUM 3 RONDE:
KATEGORI C (110 CM):
1. Brayen Brata Coolen (Devito/Aragon Equestrian Sport - Jawa Barat/total nilai 24), 2. 2Albert Pelealu (Bently/Universitas Budiluhur DKI Jakarta/11). 3. Alvaro Menayang (La Sarena Z/D' Rider/6), 4.Brayen Brata Coolen (Blacberry/Aragon Equestrian Sport - Jawa Barat/0):
KATEGORI B (120 CM):
1.Brayen Brata Coolen (Loubega/Aragon Equestrian Sport - Jawa Barat/19), 2, Marco Hentje Wowiling/Universitas. Budi Luhur-DKI Jakarta/19), 3.Kurniadi Mustopo (APM Curd/APM Equestrian Centre/14), 4. Ferry Agustian (Arrabela/Universitas Budiluhur/10). 5. Marco Alexandro Momuat (Charly Lalan/Universitas Budiluhur/4). tb