TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Perasaan senang dan gembira, haru dan rindu tumpah ruah di atas lapangan tenis di kawasan Stadion Gajayana Malang, 4-6 Desember.
Semua kenangan atas peristiwa lebih dari tiga puluh tahun silam tatkala mereka mengikuti Kejuaraan Nasional Tenis Yunior di Malang seolah terbayang kembali.
“Sekitar 140 mantan petenis alumni Kejurnas Tenis Yunior di Malang, termasuk dari angkatan pertama turnamen ini ikut meramaikan acara ini,” tutur Didiek Edhie, Ketua Panitia Reuni dan Temu Kangen Petenis Kejurnas Yunior Malang 1954-84.
Untuk merasakan kembali suasana persiapan menjelang turnamen, sekitar 50 peserta datang ke Malang menggunakan kereta api dari Jakarta. Dan, lapangan tenis di Jalan Tenes yang menjadi lokasi pertandingan pun di sulap menjadi arena kangen-kangenan, lengkap dengan sajian kuliner khas Malang yang dulu juga menemani petenis saat turnamen.
Namun tak sekedar temu kangen dengan teman lama, peserta reuni pun ingin memberi sumbangsih kepada perkembangan cabang olahraga yang telah membesarkan mereka. Coaching Clinic bagi 30 petenis yunior Malang pun digelar. Berbagai tips bermain tenis diberikan oleh petenis peraih medali emas bagi kontingen Indonesia di ajang Asian Games, yakni Yustedjo Tarik, Atet Wijono dan Hadiman.
Sarasehan Tenis Nasional pun diselenggarakan di Hotel Pelangi, Malang, Jumat (4/12) malam dengan mengundang Ketua Umum PP PELTI, Wibowo Suseno Wirjawan.
“Sebagai bagian dari komunitas tenis, kami ingin urun rembug, membantu memikirkan kemajuan tenis Indonesia yang sekarang sedang kurang baik prestasinya,” ungkap pemrakarsa acara ini, Rildo Ananda Anwar.
Semifinalis tunggal putra anak-anak Kejurnas 1970 itu pun menggagas PP PELTI sebagai rumah terbuka bagi masukan dan saran dari mantan-mantan petenis yang telah mengharumkan nama bangsa di gelanggang internasional.
“Melalui kegiatan ini, saya ingin membangkitkan kenangan masa silam menjadi semangat baru bagi kemajuan olahraga yang kita cintai, tenis di tanah air,” jelas pria berkacamata yang kini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini.