News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duet Srikandi Muda Hadir Dalam Penyegaran Wasit Futsal

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS COM, YOGYAKARTA - Program penyegaran wasit futsal yang diselenggarakan oleh Federasi Futsal Indonesia (FFI) di Yogyakarta telah memasuki hari kedua.

Bertempat di Edotel, jalan Sidikan No. 20 Umbulharjo (satu kompleks dengan SMKN 4 Yogyakarta) sebanyak 38 wasit, 8 Pengawas Pertandingan, dan 7 Inspektur Wasit hadir mengikuti acara tiga hari itu.

Ada pemandangan berbeda dalam kegiatan ini, terlihat disana ada dua orang gadis ikut belajar dan mengikuti praktek penyegaran tersebut.

Adalah Deliana Fatmawati Kaban dan Tita Puspitasari, dua makhluk manis yang berada ditengah-tengah puluhan lelaki dalam program ini.

Mereka sangat antusias mengikuti program ini. Dengan tekun dan cekatan, keduanya menerima pengajaran dan pendidikan yang diberikan oleh para instruktur.

Berdua mereka menceritakan kisah bagaimana bisa ikut program ini. Mereka juga pernah memimpin pertandingan di Pertiwi Cup dan juga di tingkat sekolahan.

“Saya itu karena hobi jadi bisa ‘terdampar’ di dunia perwasitan. Saya dahulu pemain Hoki dan Futsal. Pernah juga memperkuat timnas futsal di tahun 2011 dan 2013. Di tahun 2015, saya memperkuat tim hoki. Jujur, saya tidak bisa olah raga. Namun karena kesukaan dan berangkat dari hobi tadi, saya menjadi bisa,” papar Deliana, Rabu (13/01).

“Kenapa saya memutuskan untuk menjadi wasit, itu karena menurut saya pekerjaan ini paling menjanjikan saat ini. Baik dalam kondisi sulit seperti ini, atau di masa yang akan datang nanti. Pekerjaan menjadi seorang pengadil menurut saya penuh dengan tantangan dan sesungguhnya saya itu tidak bisa lepas dari lapangan. Makanya, saya memutuskan menjadi soerang wasit wanita. Ketimbang menjadi seorang pelatih,” lanjutnya.

“Berbeda dengan Deli (Deliana), saya memang tidak pernah merasakan pengalaman sepertinya. Tetapi saya punya tekad kuat untuk menjadi wasit wanita yang berprestasi,” tutur Tita.

Saat program ini berjalan dari hari pertama, mereka sejujurnya lebih senang dengan adanya praktek di luar kelas. Keduanya beralasan jenuh kalau terlalu sering berada dalam kelas.

“Jenuh kalau terus-terusan berada dalam kelas. Kami lebih senang ada prakteknya. Seperti saat siang hingga sore tadi kami berlatih di lapangan futsal,” ucap keduanya.

Mereka berdua menyampaikan harapannya kepada kondisi sepak bola di Indonesia, terutama Futsal.

“Saya ingin masalah sepak bola cepat selesai. Sanksi dari Kemenpora dan FIFA bisa segera dicabut. Banyak yang terlibat dalam olah raga ini dan mereka juga menjadi korbannya. Saya ingin lebih dikenal lagi oleh publik melalui media, bukan karena ketenaran saya karena diangkat oleh media saja. Melainkan oleh prestasi yang nantinya ssaya ukir,” tegas Deliana.

“Kami berdua sebenarnya berpendapat yang sama, ingin juga lebih banyak lagi wasit-wasit wanita. Baik di sepak bola, maupun futsal. Program ini sangatlah bagus. Kami mengambil banyak pelajaran dari para Instruktur dan juga senior-senior yang sudah lebih banyak jam terbangnya dibandingkan kami,” kata keduanya.tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini