News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eddy Saddak: Fokus Ke Nomor-nomor PON XIX/2016

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eddy Saddak dan Istri, Irvina Saddak

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Dari persaingan di lima nomor atau kelas nominasi PON XIX/2016-Jabar yang dilombakan pada Kejuaraan Pacuan Kuda Jateng Terbuka, Minggu (31/1) lalu di Tegal Waton, Salatiga, bisa diketahui daerah-daerah yang berpotensi merebut medali saat perlombaan sesungguhnya di pacuan kuda PON XIX/2016 September mendatang di Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran.

Daerah-daerah yang berpeluang mendulang medali tersebut, adalah, Jateng, Jatim, Sumbar, Kalsel, Riau, dan tentu saja Jabar sendiri. Jabar tidak hanya diperhitungkan sebagai tuan rumah, akan tetapi karena secara keseluruhan Jabar memang layak difavoritkan.

Jabar sudah lama fokus ke nomor-nomor simulasi PON XIX/2016, sehingga pada saatnya nanti kuda-kuda dan joki Jabar yang paling siap.

Hal ini tidak ditutup-tutupi oleh pembina utama pacuan kuda Jabar, H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA.

Pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sports, Lembang, itu, secara terbuka mengakui bahwa kunci sukses utama kontingen Jabar di Jateng Terbuka 2016 adalah karena mereka sudah konsentrasi atau fokus dalam menatap persaingan di lima nomor atau kelas simulasi PON XIX/2016 tersebut.

"Karena itu saya senantiasa menyerukan ke teman-teman hayoo kita fokus ke pembinaan, khususnya bersinergi ke nomor-nomor PON XIX/2016. Saya senang karena ada pemerataan prestasi, sebab itu berarti proses pembinaan yang kita lakukan berhasil," ujar Ketua Umum PP Pordasi yang biasa disapa Eddy Saddak itu.

Di Jateng Derby, kontingen Jabar mendominasi tiga dari lima medali emas nomor simulasi PON XIX/2016. Yakni, Kelas D-1400 meter melalui Maco (joki R.Nugraha), Kelas A Terbuka Sprint-1300 meter dari Voodoo (E.Sonitan), dan Kelas Terbuka-2000 meter oleh Red Silanos (D.Suhendar). Namun, tim pacuan Jabar yang "diotaki" oleh kakak-beradik Karissa & Karina Saddak ini juga mengoleksi medali perak melalui kuda Rajapatni (E.Sonitan) di kelas C-1600 meter.

Ini tidak termasuk sukses kuda Jabar di kelas non PON, seperti yang dicapai Maesa Agni (R.Nugraha), dengan menjadi runner-up di Kelas Derby-1600 meter setelah Natalma Eclipse (M.Soleran) dari Eclipse Stable.

Natalma dan Maesa Agni mempermalukan unggulan pertama Bahana Agogo, kuda seharga Rp 600 juta milik Gery Stable dari NTT.

Pemilik Eclipse Stable, Jateng, Ir.Iman Hartono, tidak memungkiri kenyataan bahwa sukses tim Jabar di Jateng Terbuka karena konsentrasi penuh mereka ke nomor-nomor simulasi PON XIX/2016 tersebut.

Kendati demikian, Iman Hartono mengakui bahwa semua daerah pastinya memang akan menatap persaingan di lima nomor simulasi PON XIX/2016 secara lebih serius.

"Kita semua pasti akan ke sana, hanya sekarang kita perlu melakukan interaksi untuk penampilan kuda-kuda lainnya," jelas Iman Hartono.

"Kuda-kuda kita di kelas remaja atau derby tiga tahun nantinya juga akan diarahkan mengikuti kelas-kelas simulasi PON XIX/2016 yang dilombakan di kejuaraan lainnya. Waktunya masih cukup panjang," terang pemilik Eclipse Stable yang kini juga menjadi pengurus teras PP Pordasi 2015-2019.

Dari lima kelas simulasi PON XIX/2016 di Jateng Derby, kuda-kuda Eclipse Stable merebut dua medali emas diantaranya, yakni di kelas E-1200 meter melalui Lasso Eclipse (Hermansyah) dan Kelas C-1600 meter oleh Elingprigel Eclipse (M.Soleran).

Namun, secara umum Eclipse Stable menjadi pengoleksi medali emas terbanyak dari 24 kelas yang dilombakan, yakni enam medalim emas.

Empat medali emas Eclipse Stable lainnya disumbangkan oleh Natalma Eclipse (M.Soleran) di kelas Derby-1600 meter, Winona Eclipse (M.Soleran) di kelas B-1800 meter, Tudor Eclipse (M.Soleran) di kelas Pemula C/d-800 meter, dan Xerxes Eclipse (M.Soleran) di kelas Perdana A/B-800 meter. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini