TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA, menyatakan, sosialisai anti-doping akan terus dilakukan.
Program ini sedang diatur pelaksanaannya, diadakan beberapa kali hingga menjelang pentas pacuan PON XIX/2016, September di Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, Jabar.
"Jadi tidak setiap ada kejuaraan kita buat sosialisasi seperti itu. Kedepannya, ada beberapa acara sosialisasi anti-doping, hanya waktunya sedang kita atur," ujar Eddy Saddak, sapaan Ketua Umum PP Pordasi 2011-2015 dan 2015-2019 itu.
Sosialisasi anti-doping dianggap penting dilakukan oleh PP Pordasi untuk meningkatkan pemahaman dari para pemilik kuda, pelatih mau pun joki tentang obat-obatan atau vitamin yang layak dikonsumsi oleh kuda-kuda pacu mereka.
Jangan sampai kuda-kuda pacu yang mereka rawat mendapatkan obat-obatan atau vitamin yang tingkatan doping-nya sangat tinggi. Pasalnya, pada pentas pacuan PON XIX/2016 akan diberlakukan tes doping pada kuda-kuda yang ditampilkan.
Sosialisasi anti-doping sudah menjadi program dari Komisi Pacuan PP Pordasi yang diketuai oleh Ir.H.M.Munawir, yang juga Ketua Pengprov Pordasi Jateng. Munawir, Waketum I PP Pordasi Bidang Pacuan, sudah menggelar sosialisasi anti-doping ini pertama kali menjelang dilangsungkannya Kejuaraan Jateng Derby tiga pekan silam di Tegal Waton, Salatiga. tb