TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka setelah salah satu pemain yang mengharumkan bangsa, Rian Sukmawan meninggal karena serangan jantung, Sabtu malam.
Meninggalnya Rian terjadi hanya beberapa hari setelah Carsten Mogensen, pasangan dari ganda Denmark Mathias Boe meninggal usai tanding di Kazakhstan.
Mogensen meninggal di kamar hotelnya di Kazan dengan indikasi pendarahan otak.
Partner ganda Rian, Yonatan Suryatama Dasuki kepada Badzine menceritakan kalau rekannya itu meninggal terkena serangan jantung, sesaat setelah menjalani laga eksebisi di Semarang, Sabtu (27/2/2016) malam.
"Dia baru saja selesai bertanding lalu tiba-tiba pingsan. Setelah itu, beberapa teman mencoba membawanya ke rumah sakit namun terlambat," kata dia.
Rian, yang meninggal di usia 30 tahun, terkenal sebagai pebulu tangkis yang kreatif sekaligus pemain yang suka tersenyum.
Prestasi terbaiknya di olah raga tepok bulu adalah ranking 15 dunia bersama Dasuki, akhir 2010.
Rian beberapa kali ganti pasangan, termasuk dengan beberapa pebulu tangkis top seperti Markis Kido dan Rendra Wijaya.
Gelar juara terakhir Rian adalah Belanda Terbuka 2007.
Bersama Dasuki, dia sempat jadi runner up Jepang Terbuka 2009, kalah dari Markis Kido/Hendra Setiawan.
"Dia suka memarahi saya karena saya ini pemalas dan tak berlatih dengan keras," cerita Dasuki seperti disarikan dari Badzine.
"Jika pertandingan berjalan ketat, dia sering kali butuh istirahat agak lama karena tubuhnya tak terlalu fit, namun dia selalu berusaha keras. Saya benar-benar sedih."