TRIBUNNEWS.COM - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mengantisipasi persaingan balap MotoGP 2016. Dua pekan sebelum balapan dimulai, Rossi mengungkapkan beberapa hal terkait balapan.
Termasuk hubungannya dengan Marc Marquez. Dia akan menjadikan Marquez tetap sebagai lawannya. Hubungan mereka takkan kembali sama seperti dulu, sulit untuk diperbaiki.
"Bagaimanapun, ini tidak terlalu penting. Dalam hal hubungan kami, setelah apa yang telah terjadi, takkan pernah bisa diperbaiki," kata Rossi dilansir Motorsport.com.
"Kami hanya akan menjadi lawan satu sama lain. Saya hanya fokus pada itu saja. Tidak ingin melakukan hal-hal bodoh seperti "Saya menyodorkan tangan saya, maukah kamu memberikan tangan (untuk jabat tangan, red). Saya ingin melakukan lebih banyak, itu benar dan memang demikian," kata Rossi.
Valentino Rossi siap kembali bersaing pada MotoGP musim 2016. Namun dia kembali mengingat perseteruan yang terjadi pada akhir musim 2015.
Dugaan Rossi Marquez membantu Jorge Lorenzo jadi juara dikuatkan setelah apa yang terjadi di Valencia. Marquez bertahan dan hanya memilih finis Kedua di bawah Lorenzo dan tak berusaha menyalipnya.
Kejuaraan Dunia MotoGP 2016 kurang dari dua minggu dan Rossi sedang mempersiapkan diri untuk mengulangi awal gemilang seperti musim 2015.
Saat itu Rossi tampil menjanjikan dan peluangnya jadi juara kemudian hilang setelah terjadi kontroversi pada balapan terakhir di sirkuit Ricardo Tormo di Valencia.
Setelah apa yang terjadi antara Rossi dan saingan utamanya, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, pada 2016 akan sulit untuk melihat sikap ramah Rossi pada Lorenzo maupun Marquez.
"Harus dikatakan bahwa untuk bergaul, memiliki hubungan yang positif, itu hal yang mudah untuk pebalap. Dengan cara ini Anda akan kehilangan sedikit waktu dan menggunakan lebih sedikit energi untuk berdebat dan berdiskusi dengan wartawan karena Marquez mengatakan ini, saya mengatakan itu, ia mengatakan lain lagi... setidaknya itulah yang saya pelajari selama bertahun-tahun," kata Rossi.
Ia juga menjelaskan pada saat nanti dia dan Marquez berada di podium, bisa saja terlihat sama-sama gembira. Namun apa yang terjadi di podium tidak sama dengan yang sesungguhnya.
"Ketika Anda berada di podium ada euforia, dan memang demikian karena pebalap dan tim bekerja selama empat atau lima hari dan jika Kita naik di podium biasanya semua senang. dan ketika Anda senang, terlihat lebih baik ... Tapi kita telah melihat bahwa banyak hal-hal yang tidak menggambarkan yang sebenarnya terjadi."
"Setiap orang bebas untuk memberikan yang terbaik dan saling mengalahkan. Kemudian kita ada perselisihan" Lalu, di mana batasnya?" kata Rossi.
Persaingan di lintasan balap itu memberikan kontribusi untuk meningkatkan ketegangan.
Pengalaman menjadi sangat berharga, Menurut Rossi, tahun ini akan menjadi sangat kuat. "Sangat sulit untuk mengalahkan. Saya merasa sangat termotivasi, senang untuk memulai musim berikutnya lagi dan terutama memiliki kesempatan lain untuk bertarung dengan Lorenzo dan Marquez, yang pada akhir tahun lalu tidak berperilaku baik," katanya.