TRIBUNNEWS, COM.PARONGPONG - Kejuaraan Equestrian Basarnas Cup telah berlangsung Jumat-Minggu (11-13/3) di Denkavkud TNI-AD, Parongpong, Lembang.
Kegiatan perdana dalam kalender program 2016 Equestrian Indonesia (Eqina)-Pordasi ini harus diakui mampu merangkul keikutsertaan hamper seluruh insan terbaik berkuda ketangkasan yang berhimpun di klub-klub dan daerah.
Tidak kurang dari 531 entries, dengan 230 riders dan 231 kuda tercatat dalam pendaftaran di awal kejuaraan walau belakangan ada yang memutuskan untuk menarik diri dari keikutsertaananya di beberapa nomor/kelas.
Namun, secara umum, kejuaraan berlangsung dengan baik, walau sempat terganggu hujan yang membuat lapangan tergenang air dan menggoyahkan kenyaman dari kuda-kuda yang tampill.
"Genangan air itu cukup mengganggu konsentrasi kuda-kuda," komentar Ketua Umum PP Pordasi, H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA.
Hujan deras yang mengguyur Parongpong di hari terakhir kejuaraan, meski sebentar, memang menimbulkan genangan air di beberapa bagian lapangan. Genangan air tentunya menggoyahkan kenyamaan dari kuda-kuda, membuat para riders harus lebih konsentrasi.
Ketua Umum PP Pordasi mengapresiasi panitia pelaksana Basarnas Cup yang telah bekerja keras untuk membuat event ini tersaji dengan baik dan sukses, meski pun harus diakui bahwa dalam upayanya mengakomodir membengkaknya jumlah peserta mereka keteteran.
"Kita ketahui, Parongpong ini sepertinya menjadi venues pavorit bagi para insan equestrian, karena itu jumlah peserta kejuaraan ini sangat fenomenal," papar Eddy Saddak, sapaan Ketum PP Pordasi itu.
Kedepannya, ujar Eddy Saddak, perlu dipikirkan problem-solving atau cara-cara mengantisipasi membludaknya jumlah competitor. Misalnya, apakah jumlah hari kejuaraan akan ditambah sehingga kompetisi diperpanjag.
"Mungkin bisa dimulai hari Kamis, atau di week-end-nya yang ditambah, jadi ada dua kali hari Sabtu dan Minggu. Soalnya kalau hari Kamis mungkin banyak anak sekolah yang tidak bias ikut," terang Eddy Saddak.
Peningkatan jumlah peserta memang lebih dominan di kalangan kontestan anak-anak, baik yang tampil di dressage (tunggang serasi) atau jumping (lompat rintangan). Namun, jumlah peserta dari kalangan dewasa juga meningkat secara signifikan.
"Evaluasi tetap diperlukan," kata Eddy Saddak. Ketum PP Pordasi mengimbau agar semua aturan dan ketentuan mengenai sebuah kejuaraan dibuat secara jelas dalam THB (Technical Hand Book) sehingga tidak menimbulkan kerancuan atau bahkan protes saat kejuaraan dilangsungkan.tb