TRIBUNNEWS.COM - Meski Indonesia sudah ditunjuk oleh Dorna menjadi tuan rumah MotoGP, namun hingga sekarang belum jelas mengenai persiapan ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu.
Pemerintah melalui Kemenpora hanya memutuskan ajang MotoGP digelar pada 2018 di Sumatera Selatan, seiring belum ada kepastian mengenai renovasi Sirkuit Sentul oleh pihak swasta.
Baca Juga: Manchester City Berusaha Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Menurut pengamat MotoGP, Matteo Guerinoni, memang tak mudah menggelar event sebesar MotoGP.
“Nomor satu yang harus dilakukan adalah bangun sirkuit. Kalau bicaranya banyak seperti sekarang tapi tidak ada keputusan kapan jadinya? Saya tidak ragu soal uang karena Indonesia kan kaya sekali, malah salah satu negara paling kaya,” ujar Matteo.
Menurut Matteo, penyelenggara MotoGP lebih baik berasal dari kalangan swasta, tapi pemerintah yang meminta izin kepada Dorna Sport.
Jadi, selama tiga hari menggelar satu seri, MotoGP Indonesia diresmikan oleh pemerintah namun sirkuitnya punya swasta.
“Siapa swasta yang bisa menghabiskan segitu banyak dana dan apa untungnya menggelar MotoGP? Cuma bisa dari media, misalnya TV karena bila dia lakukan itu, dapat hak siar dari Dorna. Duit-nya memang nggak akan balik dari balapan tapi dari acara-acara lain. Itu ide saya sendiri. Saya melihat mungkin itu jalan keluarnya,” ucap Matteo.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Selasa (15/3/2016)