TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -Tim Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melakukan lawatan lagi ke kota Palembang dalam rangka melihat progres report Palembang dalam mempersiapkan Asian Games 2018.
Hasil lawatan yang dipimpin oleh Wakil Ketua KOI Muddai Madang, Sekjend KOI Dodi Iswandi dan jajaran Dewan Eksekutif KOI sendiri akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan final cabang olahraga pada forum Coordination Committee Meeting (COCOM) ke IV pada Mei 2016 mendatang di Pulau Dewata.
Turut menyambut kedatangan tim KOI yakni Asisten III Kesra Pemerintah Provinsi Sumsel H Akhmad Najib, Kadispora Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo dan jajaran Dinas terkait.
"Jadi makanya kami kesini, kita lihat keadaannya riilnya, masih mungkin gak cabor kita giring kesini misalnya aquatic kemudian gymnastic dan beberapa cabor lain," ungkap Sekjen KOI, Dodi Iswandi.
Mengingat waktu semakin mendesak menjelang Asian Games 2018 maka kemudian forum COCOM ke IV di Bali menjadi hasil final dalam penentuan semua cabang olahraga.
"Setelah ini kan sudah nanti kita bawa ke meja perundingan di COCOM di Bali dan itu sudah harus final karena mengingat waktu semakin mepet. Dan nanti kami menyampaikan hasilnya dari KOI kemudian ada INASGOC, OCA dan dari Pemerintah," tutur Dodi.
Dodi mengakui Palembang memang lebih siap dalam perkembangan baik itu venue maupun non venue.
Tim Eksekutif KOI sendiri melakukan peninjauan sendiri dimulai dari wisma atlet, dinning hall, rusunawa, rusunami, aquthic dan juga lapangan Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Sementara itu, Asisten III Kesra Pemprov Sumsel H Akhmad Najib menyatakan bahwa pada prinsipnya Sumsel siap berapapun penambahan cabang olahraga yang ditentukan. Pasalnya, Sumsel telah memperlihatkan kesiapan fisik baik itu venue maupun non venue yang sesuai standar Internasional.
"Tadi (kemarin-red) kan sudah lihat sendiri progres reportnya seperti apa. Kita tetap terus optimis sembari melakukan akselerasi peningkatan dan kelengkapan baik itu venue ataupun non venue," jelas Najib.
Menurutnya, kesiapan non venue seperti jembatan musi IV, musi VI, tol Palindra kemudian light rail transit (LRT) sebagai kesiapan fisik secara nyata dalam hal venue, apalagi venue yang sudah terintegrasi dalam satu pusat kota.
"Kita tunggu nanti dalam COCOM ke IV di Bali dengan progres report Palembang yang terus mengalami peningkatan secara signifikan," katanya.