TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigjen (pol) Jhony Asadoma dan Harry Tanoesoedibyo bersaing merebut kursi Ketua Umum PB Pertina periode 2016-2020 dalam Musyawarah Nasional yang akan berlangsung,di Hotel Grand Mercure Jakarta 23-25 April.
Ketua Umum PB Pertina, Reza Ali mengatakan, dua nama tokoh itu sudah mengerucut dari beberapa kandidat jelang pelaksanaan Munas.
“Tapi Munas bukan hanya memilih figur ketua, melainkan penyusunan program pembinaan tinju ke depan,” kata Reza Ali usai bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dikatakan, siapa pun yang terpilih dari kedua kandidat itu, harus dipahami bahwa tantangan Pertina semakin berat dalam pembangunan inffrastruktur.
Selain itu konsolidasi organisasi di daerah yang banyak melahirkan petinju berkemampuan menyaingi prestasi petinju Pelatnas.
Pertina ke depan juga dituntut lebih banyak melahirkan perangkat pelatih dan wasit bersertifikasi international.
Saat ini sudah ada sekitar 20 wasit Indonesia yang bersertifikat bintang satu untuk memimpin pertandingan di tingkat ASEAN dan Asia.
“Jadi, selain melahirkan petinju potensial, Pertina juga penting mencetak pelatih dan wasit internasional untuk memimpin perhelatan Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Indonesia,” tutur Reza Ali.