Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Amir Khan tak juga jera meragukan kapasitas Saul 'Canelo' Alvarez, meski ia baru terjungkal usai terkena pukulan keras Alvarez di duel akhir pekan lalu.
Pada pertarungan yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (8/5) pagi waktu Indonesia itu, Khan tumbang oleh sebuah hook kanan mematikan Canelo.
Tak hanya dipaksa mencium kanvas pada ronde keenam, Khan juga sempat dilarikan ke rumah sakit seusai pertandingan. Beruntung tidak ada cedera berarti yang dialami petinju Inggris tersebut.
Setelah kalah, Khan mengakui Canelo sebagai petinju hebat. Namun demikian, ia tetap meragukan kapasitas Canelo sebagai salah satu petinju papan atas kelas menengah.
Menurut Khan, Canelo bisa tampil dominan di lima laga terakhirnya karena tampil menghadapi petinju-petinju yang naik ke kelas menengah.
Khan pun meragukan kemampuan Canelo bila harus berhadapan dengan petinju di kelas yang sama. "Canelo harus bertarung melawan petinju yang memang ada di kategori kelasnya dan mari lihat apakah hal tersebut benar-benar akan terjadi," ujar Khan.
Pemenang duel Khan lawan Canelo sendiri dijadwalkan menghadapi laga wajib melawan juara dunia IBO, WBA, dan IBF, Gennady Golovkin dalam duel unifikasi.
Bila duel itu terwujud, Khan melihat Canelo akan mengalami kesulitan menaklukkan Golovkin. "Apakah Canelo akan mengalahkan Golovkin? Skill bertinju Canelo tidak terlalu bagus, dan bagi saya Golovkin adalah sosok petinju yang besar dan hebat," katanya.
Di tempat lain Canelo sendiri tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk menggelar megaduel selanjutnya melawan Golovkin. Petinju Meksiko itu berharap agar negosiasi berjalan lancar. Jika duel ini terwujud, menurut Canelo ini akan jadi pertarungan paling bersejarah dalam olahraga tinju.
"Selama saya memulai karier di olahraga tinju, saya tidak takut siapa pun. Saya siap melawan Golovkin jika ia mengundang saya di atas ring. Ini hanya untuk membuktikan bahwa saya tidak takut dan kita bisa berjuang bukan karena sabuk juara dunia melainkan kehormatan dan kebanggaan," tutup Canelo.