TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balapan seri perdana GP2 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, yang berakhir hari Minggu (15/5) memberi banyak pelajaran bagi pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael.
Pebalap berusia 19 tahun ini menikmati balapannya dan sukses memenuhi target masuk 15 besar. Hasil ini membuat Sean kian mantap menatap balapan seri kedua di Sirkuit Monaco yang akan berlangsung 27-28 Mei mendatang.
Pada balapan di Catalunya, pebalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini, dua kali finis di posisi ke-13.
Namun, pada balapan pertama (feature race) Sean mendapat penalti lima detik karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit lane, Sean pun harus puas finis di posisi ke-17.
Secara keseluruhan, penampilan Sean cukup memuaskan mengingat ia harus memulai balapan dari pit lane karena dianggap memepet pebalap asal Jepang Nobuharu Matsushita dari tim ART Grand Prix saat babak kualifikasi.
Pada balapan kedua (sprint race), penampilan Sean lebih bagus. Memulai balapan dari posisi ke-17, Sean mampu menyodok ke posisi 12 selepas tikungan pertama.
Posisi itu pun bisa dia pertahankan secara konsisten. Sayang, beberapa putaran jelang balapan berakhir, Sean terlibat insiden dengan pebalap Prema Racing Antonio Giovinazzi.
Saat keduanya melaju di trek lurus, pebalap asal Italia itu menabrak mobil Sean dari belakang yang menyebabkan mobil Giovinazzi meluncur keluar lintasan dan menabrak pembatas sirkuit.
Sean selamat dari musibah dan akhirnya bisa menyelesaikan balapan di posisi ke-13. Seusai balapan, Sean dan Giovinazzi sempat dimintai keterangan oleh race steward.
Setelah pertemuan itu, tak ada hukuman bagi Sean ataupun Giovinazzi karena race steward menilai kejadian itu murni sebuah insiden dalam sebuah balapan.
Dalam artikel 20.3 regulasi Federasi Automobile Internasional (FIA), pebalap yang berada di depan berhak mempertahankan posisinya dengan satu gerakan ketika ban depan kendaraan di belakangnya belum melewati roda belakang.
Itulah yang terjadi di antara Sean dan Giovinazzi sehingga pengawas lomba memutuskan kejadian itu murni sebuah kecelakaan dalam balapan.
“Ya, banyak pelajaran yang saya ambil dari balapan pertama. Saya pikir ini bagus dan semakin menambah pengalaman saya untuk balapan berikutnya di Monaco. Tentu saya menyayangkan insiden yang terjadi dengan Giovinazzi. Namun, semua sudah selesai setelah steward memutuskan itu murni insiden dalam balapan,” kata Sean.
Seusai balapan, Giovinazzi yang juga merupakan pebalap binaan Jagonya Ayam KFC Indonesia, mengakui bahwa dia terlalu memaksa masuk dari lintasan kiri untuk melewati Sean.
“Saya hanya berusaha masuk dari sisi kiri dan ternyata saya tak punya cukup ruang,” kata Giovinazzi yang tidak mengalami cedera serius dalam insiden itu.
Menghadapi balapan di Monaco, tim Pertamina Campos masih memiliki pekerjaan rumah untuk mematangkan persiapan, termasuk mendapatkan setelan mobil yang andal untuk pebalapnya. Rekan setim Sean, Mitch Evans juga diharapkan bisa tampil lebih garang mengingat pengalamannya di GP2 selama tiga tahun sudah menjadi modal yang cukup untuk bersaing meraih posisi podium.
"Saya tahu, ini bukan akhir pekan yang terlalu bagus untuk kami. Namun, kami akan mengevaluasi semuanya dan berusaha meraih hasil lebih baik di Monaco," ujar Mitch.
Pebalap Indonesia lainnya, Philo Paz Patrick Armand juga punya tantangan yang tak mudah bersama timnya Trident Racing. Pebalap yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini gagal finis pada dua balapan di Catalunya karena mobilnya bermasalah.