TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis muda Indonesia, Jonatan Christie mengaku main sebagai tunggal pertama memiliki keuntungan secara psikologis. Kondisi masih segar plus situasi tidak terpengaruh skor sebelumnya.
Sebuah smes Jonatan ke sisi kanan Ajay Jayaram yang tak dapat dikembalikan oleh pemain India tersebut, membuat tim Thomas Indonesia memastikan poin pertama. Kedudukan sementara 1-0 untuk Tim Thomas Indonesia atas India yang kini tengah bertarung di babak penyisihan grup B Piala Thomas 2016.
“Hari ini saya merasa bermain lebih baik dari dua penampilan sebelumnya. Menjadi tunggal pertama ternyata enak juga karena masih fresh. Kalau jadi tunggal kedua atau ketiga, kadang terpengaruh skor tim, apalagi kalau tim lagi ketinggalan,” ujar Jonatan, pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 dilansir badmintonindonesia.org.
Tampil agresif dengan banyak menyerang pertahanan lawan, Jonatan tak banyak menemukan kesulitan berarti. Sebaliknya Jayaram tak kuasa membendung smash-smash Jonatan yang jatuh di sisi kanan dan kirinya. Jonatan unggul 1-4 di interval game pertama.
Pengembalian Jayaram yang terlalu melebar ke sisi kanan Jonatan, hanya didiamkan saja oleh pemain muda Indonesia ini. Game pertama jatuh ke tangan Jonatan dengan relatif mudah.
Di game kedua, Jonatan balik diserang Jayaram dan tertinggal 4-6. Jonatan sadar lawannya mengubah strategi permainan, ia lalu bermain lebih sabar dengan mengolah bola terlebih dahulu sampai menyulitkan posisi Jayaram. Begitu ada kesempatan, Jonatan langsung menyerang pertahanan lawan dengan smash keras yang menjadi senjata andalannya. Dalam pertandingan ini, raket Jonatan putus sebanyak tiga kali, satu diantaranya patah.
“Pada awal permainan game kedua, saya memang sedikit kewalahan karena lawan bermain menyerang. Lalu saya berpikir kalau saya tidak boleh mengikuti irama permainan lawan dan harus bermain di pola saya,” ujar Jonatan.
“Ajay sebetulnya pemain yang bagus, namun penampilan dia akhir-akhir ini kurang, jadi saya memanfaatkan kesempatan ini,” tambahnya.