TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus gencar sosialisasikan pelaksanaan Asian Games (AG) 2018 Jakarta dan Palembang.
Salah satunya dengan membuka stand di pameran Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara 2016 Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta 26-29 Mei 2016.
Di stand ini Kemenpora memberikan sejarah perjalanan Asian Games hingga persiapan yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi kejuaraan empat tahunan itu.
“Kami ingin terus mengenalkan Asian Games kepada masyarakat. Salah satunya melalui pameran-pameran seperti ini. Yang jelas, sosialisasi akan terus kami lakukan mengingat Asian Games 2018 tidak lama lagi," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Kemenpora Jonni Mardizal.
Menurut dia, proses sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara. Selain melalui pameran sosialisasi juga dilakukan dengan terjun langsung ke masyarakat.
Sosialisasi juga tidak hanya dilakukan di Tanah Air, namun juga dilakukan di luar negeri. Untuk Sosialisasi Asian Games 2018 secara internasional akan dimulai dari Bangkok.
"Sosialisasi di Bangkok mencakup Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Wilayah itu saling berdekatan. Yang jelas, sosialisasi ini menggunakan sistem zona," kata Jonni.
Secara berurutan meski belum ditetapkan, sosialisasi Asian Games 2018 akan dilaksanakan di China atau kawasan Asia Tengah, Jepang atau Korea hingga wilayah Asia Selatan yang rencananya akan dilakukan di India.
Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan diluar negeri, namun juga dilakukan di Tanah Air. Bahkan, rencananya pengenalan Asian Games 2018 juga akan dilakukan bersamaan dengan "touch relay". Ada 10 kota di Indonesia yang akan menjadi lokasi yang diantaranya adalah Bali.
Jonni mengatakan, tujuan promosi ke daerah-daerah adalah, selain untuk membangkitkan gairah ASIAN Games untuk menghidupkan industri olahraga secara nilai ekonomi.
Ia juga menjelaskan bahwa secara industri, olahraga bisa menjadi ekonomi kreatif yang menjanjikan bagi masyarakat.
"Bisa saja membuat merchandise, kemudian event organizer melirik untuk mengadakan kompetisi olahraga."
Jonni mengatakan, jika Indonesia tidak hanya menggelar Asian Games 2018. Namun, banyak lagi kejuaraan yang pelaksanaannya harus didukung penuhi dengan sarana dan prasarana yang memadai atau standar.
“Tahun ini ada Tafisa 2016 dan PON 2016 di Jawa Barat. Berikut ada PON Remaja 2017 di Jawa Tengah. Semuanya butuh dukungan. Dan Gongnya adalah Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018," katanya.
Sebagai tuan rumah kejuaraan olahraga terutama Asian Games 2018, Indonesia memang harus berbenah. Kompleks Gelora Bung Karno seperti stadion utama juga direnovasi begitu juga di Palembang.