TRIBUNNEWS.COM, BUMI SERPONG DAMAI - Dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menggelar Workshop Iptek Olahraga di Hotel Atria Serpong, Banten, 31 Mei hingga 2 Juni 2016.
Ketua Panitia Pelaksana Workshop, Ade Lukman mengatakan, Selasa (31/5), workshop ini digelar dalam rangka Penyusunan High Performance Operation Program (HIPOP).
Tujuannya, kata Ade, untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia pada SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Workshop yang dibuka secara resmi Deputi V Bidang Pembinaan Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewabroto itu diikuti 100 peserta terdiri dari cabang olahraga (cabor) dan perwakilan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dari Unversitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Makasar, Universitas Negeri Semarang (UNS).
"Dari 26 cabang olahraga (cabor) yang diundang hanya tiga cabor yang tidak bisa hadir karena menjalani kejuaraan dalam waktu bersamaan," kata Ade Lukman.
"PB PBSI sedang menggelar Indonesia Open, PB PBVSI menggelar Beach Voli di Bali, dan Squash menggelar Kejuaraan Squash Menpora Ki Jono Cup di Gelora Bung Karno," tambahnya.
Tujuan workshop menyusun program inti atau program latihan periodesasi menuju aea ganes 2017 dan asian games 2018.
Pada hari pertama, Workshop menampilkan konsultan olahraga asal Australia, Steven Berg yang membawa makalah tentang periodesasi latihan.
Di hari kedua akan diteruskan Grup Diskusi yang dibagi dalam 3 kelompok cabor yakni tanding, lomba dan permainan.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengumuman hasil test fisik atlet yang diajukan cabor untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
"Di hari terakhir, pemaparan terkait nutrisi dan diakhiri dengan penandatanganan konsensus bersama program pelatihan yang akan menjadi acuan untuk persiapan menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," katanya.