TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi lapangan di Istora yang berangin biasanya menjadi hambatan bagi para pebulutangkis yang berlaga di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016.
Namun tidak buat pasangan ganda putri Rizki Amelia Pradipta/Tiara Rosalia Nuraidah. Hal ini justru menguntungkan buat pasangan pelatnas dalam mengalahkan pasangan Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito, dengan skor 15-21, 21-19, 21-19.
Baru pertandingan pertama, laga kedua pasangan ini sudah harus kerja ekstra keras demi melaju ke babak selanjutnya. Rizki/Tiara belum menemukan permainan mereka di game pertama.
Pada game kedua, Rizki/Tiara mampu menerapkan strategi yang sudah dirancang. Keadaan sempat menegangkan saat keunggulan 16-12, angka Rizki/Tiara disusul oleh Matsuo/Naito menjadi 18-18. Meski mengaku tegang, Rizki/Tiara mampu mengamankan poin-poin kritis.
“Di akhir-akhir memang agak tegang, padahal mainnya sudah enak, tetapi kekejar sama lawan. Saya juga kecewa servis saya dinyatakan fault sampai lima kali, padahal posisi tangan sudah saya turunkan, tetap saja dibilang salah,” ujar Rizki dalam konferensi pers yang berlangsung setelah pertandingan.
“Kami sering terburu-buru ingin mematikan lawan, tetapi malah kami mati sendiri. untungnya kami bisa membalikan keadaan, kami memang sudah mempelajari permainan lawan dari video pertandingan mereka,” jelas Tiara.
“Lapangan yang banyak angin menguntungkan buat kami. Pasangan Jepang terkenal dengan pertahanan yang kuat. Kalau lapangan normal, mungkin berat banget menembus mereka. Kalau lapangan berangin, mereka kesulitan mengangkat bola karena jadinya kemana-mana,” tambah Tiara.
Meskipun telah menggenggam kemenangan atas wakil Jepang, namun Rizki/Tiara tetap akan mengevaluasi permainan mereka.
Dikatakan Rizki, menghadapi pasangan Jepang harus lebih sabar lagi dan kurangi kesalahan-kesalahan sendiri.
Di babak kedua, Rizki/Tiara akan berhadapan dengan unggulan keempat asal Tiongkok, Tian Qing/Zhao Yunlei.