TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaitan dengan rencana renovasi Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Pengurus Pusat (PP) Pelti menolak alih fungsi lapangan tenis bersejarah yang berada di kawasan tersebut.
“Kami sangat mendukung penataan Gelora Bung Karno sebagai venue Asian Games 2018. Namun sejak awal, kami menolak pengalihan fungsi lahan lapangan tenis outdoor Stadion Tenis GBK Senayan,” ucap Ketua Umum PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan kepada wartawan sejumlah media di kantor sekretariat induk olahraga tenis, Jl. Widya Chandra X/10 Jakarta.
Saat ini, Stadion Tenis Gelora Bung Karno Senayan memiliki satu lapangan tenis indoor, dua lapangan utama (center court) dan didukung 18 lapangan luar ruang (outdoor)yang terdiri dari 12 claycourt (gravel) serta enam hardcourt. Dalam desain renovasi kompleks fasilitas olahraga legendaris untuk memenuhi kebutuhan arena pertandingan Asian Games 2018 itu, lapangan tenis luar ruangan akan berubah fungsi menjadi Stadion Baseball.
“Kami kaget karena alih fungsi itu bertolak belakang dengan hasil pembahasan dalam beberapa kali pertemuan berkenaan dengan recana renovasi venue Asian Games 2018 di kawasan Gelora Bung Karno,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal PP Pelti, Goenawan Tedjo yang terlibat dalam rapat.
Alih fungsi itu, lanjutnya, tentu saja mengagetkan PP Pelti selaku induk organisasi cabang olahraga tenis di tanah air.
Karena dalam beberapa kali pertemuan pembahasan venue cabang olahraga di Kompleks Gelora Bung Karno yang diikuti unsur Kemenpora, KemenPUPR, Satgas Infrastruktur AG XVIII/2018, KONI Pusat, KOI, Induk Organisasi Cabang Olahraga dan PPKGBK, khusus venue cabang tenis lapangan telah disepakati, bahwa Stadion Tenis Centre Court yang kini memiliki dua lapangan diubah menjadi satu lapangan dengan beberapa renovasi ruangan-ruangan termasuk tribun penonton dan terdapat 12 lapangan outdoor plexypave diusulkan enam lapangan menjadi semi indoor.
Sementara itu, dalam The 4th OCA Coordination Committe (Corcom) Meeting di Bali, 11 Mei 2016 disepakati bahwa lapangan Baseball dan Rugby akan dibangun di luar area kompleks GBK.
Dalam Asian Games 2018, Stadion Tenis Bukit Asam di Jakabaring Sport City, Palembang akan menjadi venue tenis. Kendati demikian, Stadion Tenis GBK tidak serta merta dapat dialihfungsikan menjadi arena pertandingan cabang olahraga lain.
Setiap kegiatan multi event nasional atau internasional, seharusnya bertujuan untuk membangun infrastruktur baru, bukan justru menghilangkan fasilitas olahraga yang telah ada.
Apalagi tidak banyak fasilitas lapangan tenis di Indonesia yang memenuhi standar internasional sebagai arena pertandingan sebuah turnamen yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti.
Sebagai bangunan yang termasuk national heritageyang dibangun bersamaan dengan pelaksanaan Asian Games IV/1962, Stadion Tenis Gelora Bung Karno harus tetap megah berdiri di kawasan Senayan Jakarta.
Stadion tenis itu beserta seluruh lapangan outdoor sebagai pendukung, sejak awal pembangunannya memang bertujuan untuk sarana latihan dan menjadi arenaberbagai pertandingan tenis yang bertaraf nasional dan international yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara serta merupakan sarana olahraga pemerintah non-profitable.
Keberadaan infrastruktur olahraga tidak hanya difungsikan pada saat pelaksaan multi event, khususnya Asian Games XVIII/2018, tetapi setiap pembangunan infrastruktur harus bertujuan untuk pembinaan olahraga prestasi secara berkelanjutan.
Dengan demikian, Stadion Tenis Gelora Bung Karno Senayan harustetap bisa menjadi venue penyelenggaraan turnamen tenisnasional dan internasional sesuai dengan standar Internasional Tennis Federation(ITF).
Misalnya untuk ajangPiala Davis dan turnamen ITF Pro Circuit Mens Future serta Women Challenger pada masa mendatang.
Untuk itu, PP Pelti akan terus berupaya menyelamatkan keberadaan Stadion Tenis Gelora Bung Karno, di kawasan Senayan Jakarta.
Sebuah arena pertandingan bersejarah yang menjadi saksi perjalanan tenis Indonesia. Penghilangan lapangan tenis outdoor di kompleks GBK akan menurunkan moril komunitas tenis di tanah air yang telah ikut mengharumkan Sang Saka Merah Putih di berbagai event internasional.
“Jadi, rencana alih fungsi lapangan tenis outdoor di Stadion Tenis Gelora Bung Karno Senayan Jakarta itu harus ditinjau ulang,” tutur Maman Wiryawan.