News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Terbuka

Ketum PBSI Apresiasi Kinerja Pemain Muda

Penulis: Reynas Abdila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PBSI Gita Wirjawan memberikan keterangan pers jelang pelaksanaan Kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Jakarta, Rabu (11/5/2016). Kejuaraan dunia yang diikuti pebulu tangkis dari 24 negara dengan memperebutkan hadiah 900 ribu dolar AS itu akan berlangsung pada 30 Mei - 5 Juni 2016. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan Indonedia memang tidak ada yang sampai ke tahap final BCA Indonesia Open 2016, tapi hal itu tidak membuat Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan merasa gusar.

Mulai dari sektor ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda, dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang tidak bisa berbicara banyak di turnamen ini.

Namun di satu sisi, hal yang perlu disoroti dari hasil turnamen ini adalah kiprah pemain-pemain muda tunggal merah putih.

Tiga pemain tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting makin mantap menghadapi pemain Top 10 dunia.

Dengan mengejutkan, Jonatan mampu mengatasi ancaman Lin Dan, pemain andalan Tiongkok.

Anthony pun tampil luar biasa saat menghadapi Jan O Jorgensen (Denmark).

Ihsan yang kini berusia 20 tahun, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil merebut tiket semifinal BIOSSP.

Di usia muda, Ihsan sudah menjadi tumpuan saat menghadapi pemain rangking dua dunia, Lee Chong Wei. 

Di sektor ganda putri, kekalahan pasangan senior Greysia/Nitya ternyata menjadi cambuk buat pasangan pelapis, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani yang sukses menghentikan unggulan dari Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan.

Begitu pun Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta yang dalam perjalanan ke perempat final menyingkirkan wakil Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito serta peraih medali emas Olimpiade London 2012, Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok). 

“Perjuangan Ihsan patut diapresasi, meskipun dikalahkan Lee Chong Wei, namun Ihsan sudah berjuang maksimal, dia sempat mengejar di game kedua," kata Gita.

"Harus kita akui Lee Chong Wei lebih berpengalaman dan masih lebih unggul, ini bisa jadi pelajaran untuk Ihsan kedepannya,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini