TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis senior Hendra Setiawan tidak mudah puas dengan catatan gemilangnya mulai dari gelar turnamen super series, super series premier, All England, Asian Games, SEA Games, Kejuaraan Dunia, hingga medali emas ganda putra Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido.
Pria kelahiran Pemalang, 25 Agustus 1984 yang memulai karier tahun 2012 lewat nomor ganda putra dengan Mohammad Ahsan, tengah mengincar medali emas Olimpiade kedua di Rio de Janeiro, Brasil, Agustus mendatang.
Duduk di peringkat dua dunia, Hendra/Ahsan berpeluang besar untuk merebut emas dan menyambung tradisi emas olimpiade bagi Indonesia yang sempat terputus di Olimpiade London 2012 lalu.
“Pasti pengin dapet (emas olimpiade) lagi. Semoga tahun ini saya bisa meraih medali emas olimpiade bersama Ahsan. Saat ini kami sedang fokus ke persiapan olimpiade, masih ada waktu sebulan lebih. Setelah ini akan ada karantina juga,” aku Hendra di Pelatnas Cipayung dilansir dari laman PP PBSI.
Modal baik dimilikinya, pasangan ganda terbaik dunia beberapa kali ditaklukkan Hendra/Ahsan.
Sebut saja pasangan rangking satu dunia yang juga juara Badminton Asia Championships 2016, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), juga ganda terkuat Tiongkok yang merupakan juara Singapore Open Super Series 2016, Fu Haifeng/Zhang Nan.
“Pasangan Korea dan Tiongkok adalah lawan terberat. Tetapi di olimpiade rasanya lawan semuanya berat. Karena pemain yang rangking dibawah malah bisa saja mengalahkan yang rangkingnya lebih tinggi,” tandasnya.