TRIBUNNEWS.COM, SPIELBERG - Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael datang ke sirkuit Red Bull Ring Austria dengan semangat dan motivasi yang tinggi.
Pebalap Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini berharap mendapat setelan mobil yang pas pada balapan GP2 yang akan berlangsung akhir pekan ini.
Sean cukup bersemangat setelah mendapatkan poin pertamanya di ajang GP2 pada balapan di Baku City, Azerbaijan dua pekan lalu.
Seusai balapan di Baku City, pebalap berusia 19 tahun ini langsung menggelar persiapan bersama timnya di Valencia dengan latihan stamina yang rutin serta mempelajari situasi balapan di Red Bull Ring dengan simulator.
Menurut Sean, timnya sudah bekerja keras mempersiapkan setelan mobil untuk balapan di Red Bull Ring. Dari hasil latihan simulator sejauh ini persiapan berjalan sangat baik. Sean dan rekan setimnya Mitch Evans juga cukup rileks menghadapi balapan seri keempat GP2 musim ini.
Bagi Sean, sirkuit Red Bull Ring bukan tempat yang asing. Sean pernah menjajal sirkuit ini dalam tiga ajang yakni Balapan Formula 3 Eropa (2013 dan 2014) serta balapan Formula Renault 3.5. Dari balapan F3 Eropa yang diikutinya itu, Sean meraih poin dengan finis di posisi tujuh dan sepuluh.
Hasil tes simulator di Valencia, Sean mendapatkan catatan waktu tercepat satu menit 13,762 detik. Sementara rekannya Mitch Evans yang sudah memasuki musim keempat di ajang GP2 menoreh catatan waktu satu menit 13, 733 detik.
Torehan waktu ini memperlihatkan kemajuan yang bagus buat Sean karena raihan waktunya hanya berbeda tipis dengan Evans yang sudah bepengalaman.
“Mudah-mudahan balapan di Red Bull Ring kita bisa tampil bagus dan berupaya mendapatkan poin. Persaingan di GP2 memang tidak mudah, namun saya cukup menikmati atmosfer balapannya. Hampir semua tim dan pebalap mengenal baik sirkuit Red Bull Ring, jadi ini tantangan yang sulit juga buat kita,” papar Sean.
Sementara itu pemilik tim Jagonya Ayam yang juga ayah kandung Sean, Ricardo Gelael berharap balapan di Red Bull Ring akan berlangsung dalam cuaca yang cerah atau tidak hujan.
“Tim sudah mempersiapkan setelan mobil yang bagus. Namun, semuanya bisa saja menjadi sulit jika turun hujan. Sirkuit Red Bull Ring memiliki beberapa tanjakan sehingga aliran air pada trek menjadi tantangan yang tak mudah,” kata Ricardo.
Ditambahkan, untuk balapan di Red Bull Ring, Ricardo juga tidak memasang target yang tinggi untuk Sean.
Menurutnya, musim ini merupakan tahun pembelajaran Sean untuk mendapatkan pengalaman dan merasakan atmosfer persaingan balap GP2.
Dia sendiri merasa senang dengan kemajuan yang didapat Sean yang secara konsisten bisa berada di posisi 15 besar dan bahkan meraih poin pada balapan di Baku City.
Untuk Mitch Evans, Ricardo berharap pebalap asal Selandia Baru itu bisa menunjukkan performa terbaiknya dengan mendapatkan podium.
Musim lalu, Evans bersama tim Russian Time beberapa kali naik podium dan menempati peringkat lima klasemen pebalap.