TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cabang olahraga Pencak Silat DKI Jakarta tidak ingin mengulang kisah lama tanpa medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII/2012 Riau.
Saat itu pencak silat DKI Jakarta hanya membawa pulang tiga medali perak dan empat medali perunggu.
Semangat para pendekar Ibukota sekarang pun agak berbeda ketimbang tim silat PON 2012, meski sebagian di antaranya adalah muka lama.
Tim pencak silat yang ditukangi pelatih kepala Hendro Wardoyo ini sangat termotivasi untuk melakukan revance dan mematok target setidaknya membawa pulang tiga medali emas.
“Dari berbagai ajang uji coba dan pertandingan Pra PON, setidaknya ada tiga medali emas yang masuk dalam radar perburuan medali emas kami. Dan potensi untuk mendapatkan hasil itu sepertinya cukup besar,” kata Hendro Wardoyo di Jakarta, Senin (25/7).
Dari tiga nomor yang berpeluang emas itu satu di antaranya adalah nomor seni ganda putra lewat pasangan Hendri dan Yola. Dibanding dengan nomor-nomor lain, seni ganda ini adalah paling berpotensi untuk menyumbang emas bagi kontingen PON DKI Jakarta.
Tapi, bukan berarti peluang atlet lain tidak terbuka untuk meraih medali emas. Faktor undian akan sangat berpengaruh menentukan jalan menuju final pada nomor tarung. Bila beruntung mendapat lawan yang kurang sebanding, tampaknya pundi-pundi emas bisa bertambah.
Betapa tidak, pencak silat DKI Jakarta akan diwakili oleh 23 atlet, terdiri atas 13 atlet putra dan 10 atlet putri. Jadi, tidak ada alasan bagi Pipit Kamelia dan kawan-kawan untuk tidak tidak menaruh asa lebih pada PON XIX/2016 nanti dengan membawa pulang medali emas lebih banyak.
“Di nomor laga kelas D Putri jelas kami berharap banyak pada Pipit Kamelia yang kini sudah menjadi atlet pelatnas,” tambah Hendro Wardoyo.