TRIBUNNEWS.COM - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto berharap balapan F1 Jerman yang digelar akhir pekan lalu bukan balapan terakhirnya di F1 2016. Rio finis Ke-20 pada balapan yang digelar di sirkuit Hockenheim, Minggu (31/7) itu.
Balapan tersebut mungkin bisa menjadi yang terakhir, tetapi ia percaya bahwa penampilannya sejauh ini "tidak terlalu buruk".
Pebalap berusia 23 tahun itu menghadapi masa depan yang tidak pasti di Formula 1. Rio memiliki kontrak dengan Manor untuk satu musim penuh, dan tim telah menyatakan bahwa mereka ingin dia tinggal.
"Tidak terlalu banyak istirahat; kita sibuk bekerja untuk memastikan saya terus ke paruh kedua musim ini. Aku berharap seluruh tim menjalani istirahat yang cukup karena perjuangan sangat panjang 12 balapan dan semua orang telah bekerja sangat keras. Saya berterima kasih kepada mereka untuk pekerjaan yang baik sejauh ini," kata Rio dilansir Planet F1.
Jika Rio gagal untuk menemukan dana yang diperlukan untuk tetap berada di F1, diperkirakan bahwa Manor akan beralih ke pebalap cadangan mereka, Alexander Rossi untuk paruh kedua musim 2016.
Sementara itu, pada balapan di Jerman terjadi insiden mobil Rio sempat "bersentuhan" dengan mobil rekan satu timnya, Pascal Wehrlein.
Akibatnya sayap mobil bagian depan mengalami kerusakan sehingga sempat tertinggal cukup lama.
"Di awal balapan, saya melihat kesempatan untuk menyalip rekan setim saya ketika jarak antara kami mengecil. Sayangnya, itu tidak berhasil dan akhirnya kami bersentuhan, jadi sayap depan saya rusak," kata Rio.
"Kami terus berjalan sampai pit stop pertama saya dan sementara itu saya masih mampu untuk terus menempel Ericsson, yang berada tepat di depan antara Pascal dan saya," kata dia.
Pebalap asal Solo, itu mengatakan, dengan kejadian itu dia sempat tertinggal karena harus memasang "hidung" mobil baru.