TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Panitia Pelaksana PON XIX/2016 cabang olahraga berkuda telah mengirimkan surat kepada seluruh pimpinan kontingen berkuda dari Pengprov Pordasi untuk segera mendaftarkan kuda-kuda beserta jokinya.
Surat bernomor 06/Panpel-kuda/PON XIX/VIII/2016 tersebut ditujukan kepada manajeer kontingen berkuda se-Indonesia, ditandatangani oleh Jejen Rusyana Diyan selaku ketua panpel. Surat tersebut selengkapnya berbunyi: Sehubungan pendaftaran kuda tidak termasuk ke dalam sistem pendaftaran PB PON XIX-2016, dan harus dilakukan dengan pendaftaran manual via email bersama ini panpel cabor berkuda pacuan PON XIX-2016 memberitahukan kepada seluruh peserta PON PON XIX-2016 cabor berkuda equestrian dan pacuan untuk segera mendaftarkan kuda-kudanya dan kelas yang akan akan diikuti.
Pendaftaran melalui email ditujukan kepada Panperberkuda.pon2016@gmail. com.
Pendaftaran paling lambat diterima oleh panitia pelaksana PON XIX-2016 cabor berkuda pacuan tanggal 20 Agustus 2016.
Surat pendaftaran itu juga dilampiri formulir pendaftaran terkait nama kuda, warna/kelamin, jenis, serta kelas/disiplin.
Surat dari ketua panpel cabor berkuda PON XIX-2016 itu juga di-forward oleh Komisi Pacuan PP Pordasi ke seluruh Pengprov Pordasi dan manajer berkuda PON XIX-2016.
"Mengingat pentingnya pndaftaran kuda dimaksud, mohon kiranya hal tersebut juga di cc-kan kepada kami via email sebagai cross-check dari PP Pordasi saat pelaksanaannya nanti di acara barrier-draw dan technical-meeting," tulis Noviardi Sikumbang, Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi.
Bagaimana komposisi dari peserta pacuan di PON XIX-2016 itu? "Masing-masing kuda dan joki sesuai kuota pendaftaran kontingen mereka," jawab Noviardi Sikumbang, Minggu (14/8).
"Misalnya, Jabar, maksimal 5 x 5 ekor kuda, jumlahnya 25 ekor. Nomor atau kelas yang dilombakan jumlahnya lima. Jadi kuota maksimal Jabar 25 ekor. Jokinya, E.Sonitan, D.Suhendar, R.Nugraha, Stevi Th, Sumardi, Saiful Firman," jelas Noviardi Sikumbang.
Dijelaskannya juga, seluruh kontingen pacuan, yang berjumlah 12 provinsi, punya peluang yang sama untuk meraih medali. Lima kelas berarti 15 medali (emas, perak, perunggu). Masing-masing punya strategi membidik di kelas apa saja. Yang full-team Jabar, Jateng, Jatim.
Sementara yang lain itu, Sumbar, Riau, DKI, DIY, Kalsel, Kalbar, NTT, Sulut dan Sulbar akan fokus sesuai dengan materi kuda yang mereka miliki. Jabar, Jateng dan Jatim akan ikut di semua kelas. tb