“Kalau dapat satu poin dapat Rp 20 ribu, tiga poin Rp 50 ribu, lima poin dapat Rp 100 ribu. Tapi saya sering dibohongi, uangnya sering diminta lagi. Kata bokap uangnya untuk ditabung,” cerita Owi.
Bahkan sampai-sampai, demi menunjang latihan, Husni rela membangunkan gedung olahraga (GOR) mini, agar Tontowi bisa berlatih bulutangkis.
“Bokap (Bapak) bangun GOR kecil di belakang tokonya. Dulu saya dilatih bokap di sana,” kisahnya.
“Jasa bokap lebih dari sekadar besar,” pujinya.
Ayah Owi pun mengisahkan bahwa anaknya punya kebiasaan menghubungi orangtuanya jelang pertandingan apa pun, termasuk kemarin sebelum melakoni laga final. Bisa menelepon langsung atau cukup mengirimkan pesan.
"Alhamdulillah syukur kepada Allah bisa menang," demikian kata Owi saat menelpon Ahmad Husni beberapa saat sebelum naik ke podium kehormatan untuk menerima medali emas, seperti dikisahkan Muhamad Husni Muzaitun kepada Tribunnews.com, Jumat (19/8/2016).