TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Masyarakat Kabupaten Karawang memeriahkan rangkaian perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) XV Jawa Barat 2016. Kirab Api PON tiba gilirannya di Kabupaten Karawang, bertempat di Lapangan Karangpawitan.
Yosef Souisa, Pelatih Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) cabang Karawang mengaku bangga mendapatkan tugas pembawa api PON dalam Kirab Api PON di Purwakarta.
Yosef membawa api PON sambil dikawal para atlet dan aparat keamanan seperti TNI dan Polri. Di Lapangan Karangpawitan, atlet tinju yang pernah menyabet juara 1 terbaik nasional itu menyerahkan api PON kepada Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Ia mengatakan, selama membawa api PON hingga diserahkan ke Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, muncul pula rasa haru. Sebab masyarakat Karawang cukup meriah menyambut kedatangan api PON itu.
Pertina Karawang yang dibina unit industri Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Pindo Deli Karawang mendapat kepercayaan untuk memimpin dan membawa api PON.
"Bangga sekali, karena tidak sembarangan orang bisa menjadi petugas pembawa api PON," ungkap Yosef, Selasa (14/9/2016).
Yosef mengakui dengan hadirnya Pindo Deli Karawang sebagai bapak angkat Pertina, segala kebutuhan tim dapat difasilitasi.
"Pindo Deli Karawang sendiri sudah lama membina hubungan baik dengan komunitas olah raga. Melalui implementasi program CSR diwujudkan lebih nyata dengan menjadi bapak angkat Pertina diawali pada tahun 2012 silam," ungkap Public Relations & CSR Development Pindo Deli Karawang, Andar Tarihoran.
Menjadi bapak angkat Pertina Karawang tentunya tidak datang begitu saja, diperlukan upaya dengan membangun komunikasi dan hubungan baik serta tentunya kepercayaan, baik dari komunitas olahragawan petinju itu sendiri, maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang.
Pada akhirnya, KONI Karawang pada tahun 2012 meminta Pindo Deli Karawang untuk menjadi Bapak angkat Pertina cabang Karawang.
"Saat ini Pertina Karawang membina 6 atlet yang sudah bertanding di tingkat nasional, dan 4 atlet pemula, dengan 4 pelatih yang merupakan mantan atlet tinju termasuk Pak Yosef. Bahkan seorang pelatih merupakan karyawan Pindo Deli Karawang," jelas Andar.
Tentang prestasi, para petinju binaan Pindo ini, meski jumlahnya tidak banyak tapi cukup disegani di kancah provinsi. Dari 10 kelas putra yang dipertandingkan di Porda, Karawang menurunkan 5 atlet, sebagian dari mereka memang pernah merasakan bergabung di tim nasional.
Ketatnya persaingan di atas ring tampak ketika tiga petinju Karawang yang berhasil meluncur ke partai final di Lapangan Tenis Pemerintah Kabupaten Bekasi, semuanya harus puas dengan raihan medali perak.
"Upaya kami ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan prestasi daerah, khususnya Kabupaten Karawang. Bukan tak mungkin, nanti warga Karawang dapat melihat para petinjunya meraih prestasi di kancah yang lebih tinggi," terang Andar.