TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kontingen DKI Jakarta berhasil mendulang dua medali emas melalui nomor kumite putri.
Karateka putri DKI Devina Dea yang turun di kelas kumite-61 kg berhasil mengalahkan karateka asal Sulawesi Selatan Ayu Safitri pada pertandingan yang berlangsung di Sabuga, Bandung, Selasa (20/9/16).
Kesuksesan Dhea menjadi inspirasi karateka putri DKI lainnya Maya Sheva yang turun di kelas kumite-50 kg. Maya berhasil menaklukan karateka asal Maluku Merlin Entamoing dengan kemenangan hantai atas agresifitasnya dalam pertandingan.
Kedua karateka muda DKI Jakarta itu tak menyangka bisa menang di ajang nasional sebesar Pekan Olahraga Nasional yang bermaterikan karateka-karateka sarat pengalaman apalagi PON XIX/Jabar 2016 ini adalah pertama bagi mereka.
Dea dan Maya mengakui persaingan di kelas kumite-61 kg dan kumite-50 kg berlangsung cukup sengit pasalnya lawan-lawan mereka adalah karateka terbaik yang menghuni pelatnas.
Meskipun menghadapi karateka sarat pengalaman, namun keduanya justru semakin terpacu untuk menampilkan yang terbaik serta mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk tim karate DKI Jakarta.
Dea misalnya yang sukses menaklukan karateka senior asal Sumatera Selatan yang juga merupakan mantan penghuni pelatnas.
Dea sendiri mengaku belum pernah menghadapi Ayu Safitri di tatami kejuaran manapun, namun sepanjang pertandingan, Dea selalu yakin pada diri sendiri dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Jadi aku harus yakin. Setiap aku mukul harus jadi poin. Tidak boleh tanggung-tanggung,” kata Dea.
“Gak yangka bisa menyumbangkan medali emas untuk DKI di PON pertama. Aku seneng dan bersyukur banget,” kata Maya.
Ketua umum FORKI DKI Jakarta Dody Rahmadi Amar menyambut gembira raihan dua medali emas yang disumbangkan kedua karateka putri itu.
Dody yang selalu menyemangati atlet-atlet yang bertanding dari pinggir lapangan terlihat sumringah dengan keberhasilan karateka muda itu.
“Keduanya luar biasa. Saya sangat kagum sama Maya dan Dea, selamat kepada mereka, kepada perguruannya, dan FORKI DKI. Mereka memang pantas juara,” ujar Dody.
Dengan tambahan dua medali emas ini, untuk sementara Karate DKI Jakarat berhsil mengumpulkan tiga medali emas empat perak dan lima peruggu.
Sebelumnya emas disumbangkan oleh karateka Tebing Hutapea yang turun di kelas kumite putra-67kg. Tuan rumah Jawa Barat masih memimpin klasemen sementara dengan 4 emas , 3 perak, dan 2 perunggu.
Dua medali emas selanjutnya menjadi target DKI di kelas kumite beregu putra dan putri. Jika itu tercapai karate DKI tentu akan merajai PON Jabar 2016.
“Makanya harus kita awasin bareng-bareng. Karena keduanya potensi emasnya DKI,” tutur Dody.